Waspada 42 Jalur Mudik Lebaran di NTB Rawan Macet

Ridwan Syah (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Jelang mudik lebaran tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB telah mengidentifikasi dan memetakan 42 titik rawan macet, kecelakaan dan longsor di jalur mudik lebaran 2023.

Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan, terdapat 11 titik rawan macet, 14 titik rawan kecelakaan dan 17 titik rawan longsor pada jalur mudik lebaran di NTB. “Kita minta masyarakat pengguna jalan tetap waspada. Ada 11 titik macet, 14 titik rawan kecelakaan dan 17 titik longsor,” ungkap Kepala Dinas PUPR NTB Ridwan Syah di Mataram, kemarin.

Ia menyebutkan, dari 11 titik jalur mudik lebaran yang rawan kemacetan di Pulau Lombok dan Sumbawa, antara lain, diwilayah Lombok Timur berada di ruas jalan Rempung – Labuan Lombok (Pasar Wanasaba), kemudian, ruas jalan Masbagik – Rempung (Pasar Masbagik).

Sementara di wilayah Lombok Barat, yakni ruas jalan Cakranegara – Mantang (Pasar Narmada). Sedangkan, diwilayah Sumbawa Barat berada diruas jalan Simpang Negara – Pelabuhan Poto Tano, kemudian, ruas jalan Simpang Negara – Taliwang serta ruas jalan Jereweh – Benete.

Selanjutnya, diwilayah Kabupaten Sumbawa berada di ruas jalan Pasar Langgam, kemudian, ruas jalan Pasar Plampang dan ruas jalan Pasar Empang. Sementara di wilayah kabupaten Bima di ruas jalan Batas Kota Dompu – Sila. Dan di Kota Bima di ruas jalan Sultan Salahuddin.

Sementara itu, ruas jalan yang rawan kecelakaan di jalur mudik lebaran, kata Ridwan Syah, diantaranya, wilayah Lombok Utara berada di ruas jalan Pemenang – Bayan, Lombok Timur di ruas jalan Kopang – Masbagik, Lombok Tengah di ruas jalan Kopang – Batas Kota Praya di Desa Darmaji.

Kemudian, diwilayah Sumbawa Barat berada diruas jalan Simpang Negara – Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat di ruas jalan Jereweh – Benete, Sumbawa di ruas jalan Simpang Negara – Batas Kota Sumbawa Besar.  Kemudian, diruas jalan Pal 4 Km 70 di Langam dan ruas jalan Km 70 – Batas Kabupaten Dompu.

Sedangkan diwilayah Kabupaten Dompu berada di ruas jalan Batas Kabupaten Dompu – Banggo, ruas jalan Diponegoro dan ruas jalan Kempo – Kesi – Hodo. Sementara diwilayah kabupaten Bima berada diruas jalan Batas kabupaten Dompu – Sila, ruas jalan Sila – Talabiu dan ruas jalan Talabiu – Batas Kota Bima.

Sedangkan titik yang rawan longsor di jalur mudik lebaran di NTB, yakni, dipulau Lombok berada dijalur Ampenan – Pemenang di Batulayar, Ampenan – Pemenang di depan Hotel Royal, Ampenan – Pemenang di Dusun Nipah Lombok Utara, Pemenang – Bayan di Dusun Karang Bajo Lombok Utara,  Bayan – Sembalun di Desa Sembalun, Rembiga – Pemenang di Desa Pusuk Lestari sampai Desa Bentek.

Kemudian dipulau Sumbawa yakni jalur Taliwang – Jereweh di Poto Batu, Benete – Sejorong di Desa Tongo, Sejorong – Tatar di Desa Talonang Baru, Lenangguar – Lunyuk di Desa Lunyuk Rea, Batas Kabupaten Dompu – Banggo di Desa Nangatumpu, Batas Kabupaten Dompu – Banggo,  Banggo – Batas Kota Dompu. Kemudian di jalur Labuan Kenanga – Kawinda To’i, Batas Kota Dompu – Sila, Raba – Sape dan Wilamqci- Karumbu.

“Total panjang jalan di NTB 8.034,89 km. Terdiri atas jalan nasional 934,55 km, jalan provinsi 1.484,43 km dan jalan kabupaten 5.625,9 km. Tingkat kemantapan jalan nasional saat ini 97,04 persen sedangkan kemantapan jalan provinsi sebesar 84,52 persen,” katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor di jalur mudik lebaran tersebut, kata Ridwan Syah, telah disiapkan 8 lokasi Disaster Relief Unit (DSU) yang menyiagakan 9 unit alat berat di Pulau Lombok dan 16 unit alat berat di Pulau Sumbawa. Alat berat yang disiapkan seperti wheel loader, truck crane, motor grader, excavator, dump truck, backhoe loader, pick up dan chain saw.

Disamping itu, lanjut Ridwan Syah, koordinasi lapangan diefektifkan antara jajaran Kementerian PUPR dan Dinas PUPR NTB bersama Dinas PUPR Kabupaten/Kota. Sehingga jajaran PUPR telah menyiapkan 9 posko jalur mudik lebaran di NTB.

“Jadi tugasnya, memastikan jalan dan jembatan kondisi baik dapat melayani lalu lintas. kami telah menyiagakan petugas dan alat-alat berat di lokasi rawan bencana longsor dan banjir,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda