
SELONG – Kecelakaan maut yang menewaskan tiga orang penumpang mobil di jalur Pusuk Sembalun memantik keprihatinan masyarakat. Kecelakaan terjadi berulang kali karena minimnya fasilitas pengaman di jalur Pusuk Sembalun, terutama tidak adanya pembatas jalan.
Diketahui jalur di sepanjang Pusuk Sembalun terbilang sangat ekstrem. Selain terjal juga berliku- berliku. Hal ini tentunya membutuhkan skill dan kehati- hatian bagi para pengendara. Apalagi jalur Sembalun ini selalu ramai.”Kita mendorong pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk membuat guard rail (pembatas) berupa concrete barrier wall (beton) di tepi jalan. Keamanan pengendara sangat penting. Apalagi jalur Sembalun terbilang sangat ekstrem,” kata Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pusuk Sembalun, Adi, kemarin.
Kecelakaan yang kerap kali terjadi seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk memikirkan keselamatan pengendara baik itu warga lokal maupun wisatawan yang melintasinya. Tidak sekali ini saja terjadi kecelakaan disebabkan karena tidak ada pembatas jalan.” Dengan adanya guard rail dari beton, akan meminimalisir terjadinya kecelakaan mobil terjun bebas ke jurang disebabkan karena rem blong,” ungkapnya.
Jika dibiarkan seperti kondisi jalan saat ini, akan banyak lagi mobil bakal masuk jurang. Kecelakaan yang kerap terjadi di jalur pusuk Sembalun, menurutnya akan berimbas ke pariwisata Sembalaun. Wisatawan akan takut berkunjung karena keamanan jalan.”Kita minta pemerintah kabupaten maupun provinsi memikirkan kenyamanan dan keselamatan wisatawan maupun warga lokal Sembalun,” tutupnya.(lie)