Warga Sumbawa Barat Demo AMNT

Warga Sumbawa Barat Demo AMNT
AKSI DAMAI: Puluhan warga KSB saat melaksanakan aksi damai di gate Benete, Senin (16/3) kemarin. Dalam aksi ini warga menyampaikan sejumlah tuntutan kepada PT AMNT.(IST/RADAR SUMBAWA)

TALIWANG–Puluhan warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat KSB Mencari Keadilan, menggelar aksi demo di depan gate (pintu) Benete kawasan tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Senin (16/3) pagi. Selain menggelar aksi, puluhan orang ini juga membawa sejumlah spanduk berisikan kritikan dan protes terhadap perusahaan tambang tembaga dan emas itu.

Salah satu spanduk yang dibawa masa aksi bertuliskan kebijakan manajemen PT AMNT penyebab lumpuhnya perekonomian masyarakat lingkar tambang. Selain itu, terdapat puluhan spanduk lain yang berisikan kritikan dan tuntutan mereka kepada perusahaan. Aksi yang dimulai sejak Senin subuh ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Polisi bersiaga untuk mengamankan jalanya aksi damai yang berlangsung sejak subuh tersebut.

Baru sekitar pukul 07.00 Wita, puluhan warga yang merupakan gabungan dari warga Kecamatan Maluk, Jereweh, Sekongkang, dan Seteluk itu menyuarakan sejumlah aspirasi mereka kepada manajemen PTAMNT.

Selain beroperasi, pendemo juga membacakan sejumlah tuntutan secara terbuka kepada perusahaan. Tuntutan yang mereka yang sampaikan masih seputar soal kebijakan perusahaan yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat. Mereka juga menuding kebijakan yang dilaksanakan perusahaan selama ini dinilai menyengsarakan rakyat yang ada di lingkar tambang.

Masa aksi juga mempertanyakan transparansi tentang dana CSR yang dialokasikan perusahaan selama ini. Masa menuding, dana yang CSR yang menjadi hak warga lingkar tambang ini dikelola secara tidak transparan. Belum lagi, departemen yang menangangi masalah SR sudah tidak lagi di gunakan perusahaan tambang dan emas ini.

Aksi yang dilakukan puluhan warga KSB ini berlangsung hingga pukul 10.00 WITA. Usai berorasi dan menyampaikan sejumlah tuntutan, warga dengan tertib membubarkan diri.

Terpisah, Kartika Octaviana, Head Of Corporate Communication PTAMNT yang dihubungi kemarin mengatakan, aksi yang dilakukan puluhan warga KSB itu tidak menganggu aktivitas maupun kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan. “Sejauh ini belum ada dampak langsung, terutama terganggunya operasional perusahaan saat aksi berlangsung. Kalau ada, pasti sudah ada laporan masuk ke Jakarta,’’ katanya.

Terhadap tuntutan yang disampaikan massa aksi, Vina demikian disapa mengaku perusahaan sangat menghargai aspirasi yang disampaikan. “Kita mendengarkan aspirasi yang disampaikan massa aksi. Terhadap tuntutan tentang memprioritaskan tenaga kerja lokal itu sudah dilakukan perusahaan,’’ tegasnya.

Saat ini saja, persentase tenaga kerja PTAMNT masih didominasi tenaga kerja lokal bahkan di atas 50 persen. “Tenaga kerja lokal yang bekerja di AMNT saat ini masih tinggi. Bahkan di atas 50 persen lebih dan itu sudah sesuai peraturan gubernur harus di atas 50 persen,’’ jelasnya.

Perusahaan tambahnya, selalu terbuka dengan apa yang menjadi tuntutan warga. Terhadap kebijakan perusahaan sendiri, menurutnya hal tersebut sudah sesuai aturan yang berlaku. “Jadi begini, kalaupun mau berkompetisi kita silakan. Karena ngapain juga perusahaan mengambil tenaga kerja dari luar kalau skill lokal ada. Tapi kita pahami itu tidak mudah, dan perusahaan siap memberikan pelatihan,’’ tambahnya. (far)

Komentar Anda