Warga Sengkol dan Rembitan Bersitegang

Warga Sengkol dan Rembitan Bersitegang
HALAU: Aparat kepolisian tampak sedang menghalau massa yang membawa senjata tajam di sekitar wilayah Desa Sengkol, tadi malam. (IST FOR RADAR LOMBOK)

PRAYA-Warga Desa Sengkol dan Rembitan Kecamatan Pujut Lombok Tengah bersitegang semalam.

Kedua warga desa di wilayah selatan ini hendak terlibat bentrok massal. Gara-garanya dipicu uang kerohiman, yakni pemberian uang tali asih oleh pemerintah pusat kepada sebagian pemilik lahan di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika Kuta. Di mana uang tersebut akan dibagikan tahap akhir pada Selasa besok.

Kronologis informasi yang dikumpulkan koran ini, sejumlah warga Desa Rembitan mendatangi rumah Kepala Desa Sengkol, Lalu Tanauri. Warga Rembitan ini hendak mempertanyakan alasan kenapa hanya warga Sengkol saja yang mendapatkan uang kerohiman tersebut. Sementara mereka yang merasa ikut mengelola lahan tersebut tidak mendapatkan jatah.

Pertanyaan ini dilakukan warga Desa Rembitan menyusul informasi, bahwa pembagian terakhir dana kerohiman tersebut akan dilakukan Selasa (23/5) besok pagi. Ketika mempertanyakan hal tersebut, warga Rembitan sempat menduga ada manipulasi data yang dilakukan oleh Tanauri.

Baca Juga :  MGPA Klaim Belum Ada Rekrutmen Marshal

Pertanyaan itu ternyata membuat anak Tanauri tersinggung. Emosinya lantas naik dan sempat memukul tamu dari Rembitan tersebut. Salah satu di antara tamu ini pun terluka.  

Selang beberapa jam, massa dari Rembitan datang hendak membuat perhitungan dengan Tanauri dan keluarganya. Untungnya, aparat TNI dan Polri yang sigap langsung datang ke lokasi. Mereka langsung meredam esmosi massa dan menghalaunya kembalu. Aparat kemudian mengamankan Tanauri dan anaknya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Camat Pujut Lalu Sungkul yang dikonfirmasi membenarkan informasi ini. Dia menyatakan, Tanauri saat ini sudah diamankan di Polres Lombok Tengah. Situasinya memang cukup genting karena sudah banyak massa yang turun. Tapi, aparat keamanan tak mau kecolongan dengan kejadian ini. Mereka sigap turun ke lokasi dan menenangkan warga.

Baca Juga :  HAB Kemenag Ke-71 Berlangsung Sederhana

Sungkul juga mengakui, jika persoalan ini dipicu masalah pemberian dana kerohiman. Namun, ada kesalahpahaman dalam hal ini. Di mana beberapa warga Rembitan juga informasinya mendapatkan dana kerohiman tersebut. ‘’Infonya anak kades marah-marah dan berkelahi, hingga membuat masyarakat Rembitan tidak terima,’’ tutur Sungkul, tadi malam.

Sungkul berharap agar pemberian uang kerohiman dipindahkan atau ditahan dulu sampai kondisi aman dan terkendali. ‘’Jika pemerintah tetap bersikeras mau memberikan dana kerohiman besok, mohon tidak diaksanakan di Bukit Merengsek, namun dilakukan di tempat biasa,’’ pintanya.

Sementara Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Yongki Komaladi yang dikonfirmasi belum bisa memberikan informasi detail terkait kejadian ini. Yongki mengaku masih rapat membahas persoalan itu hingga tengah malam tadi. ‘’Kita masih rapat dulu soal itu,’’ katanya singkat.  (cr-ap)

Komentar Anda