Warga Minta Bekas Galian Pipa SPAM Diperbaiki

RUSAK : Jalan di sepanjang jalur yang dilewati pipa proyek SPAM belum maksimal diperbaiki setelah dibongkar. (M.Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Pengerjaan proyek SPAM Pantai Selatan di Lombok Timur masih menimbulkan gejolak di bawah. Kali ini berkaitan dengan bekas galian pipa proyek SPAM yang ditanam yang menyebabkan kondisi jalan yang sebelumnya mulus kini rusak.

Kondisi tersebut terjadi di Desa Gelora Kecamatan Sikur.  Warga meminta agar  pipa yang telah ditimbun dan dibeton berada di titik  persimpangan jalan antara Desa Gelora dan Desa Loyok diminta untuk dihotmix ulang. Jika permintaan  mereka itu tidak segera disikapi, warga mengancam akan membongkar paksa pipa yang telah dibeton jika tidak segera diaspal seperti sedia kala.” Apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini. Tentunya, timbunan yang ditutup beton tersebut justru bisa menimbulkan masalah. Kami harap kontraktor pengerjaan pipa SPAM Selatan mengembalikan seperti semula. Bukan dicor atau dibeton. Jalan itu harus diaspal seperti sebelumnya,” kata Edi salah seorang warga setempat.

Baca Juga :  PT. Energi Selaparang belum Mampu Berikan Keuntungan

Tidak hanya itu warga meminta pihak BPPW NTB untuk menegur konsultan pengawas lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang tidak menegur rekanan saat pengecoran pipa itu dikerjakan. Pengecoran galian pipa itu dikhawatirkan rusak dan meninggalkan lubang yang dapat mengganggu jalan setempat. “ Ini pekerjaan sembrono dan kamu akan bongkar jika tidak secepatnya dihotmix seperti semula,” ancamnya.

Baca Juga :  Rugi Puluhan Juta, Rumah Warga Songak Dilalap Si Jago Merah

Tidak hanya di wilayah Gelora, namun protes sama juga disampaikan warga Desa Kotaraja Kecamatan Sikur. Di lokasi ini ada beberapa titik pipa yang mengalir ke permukiman warga mengalami kebocoran.  Akibatnya, pipa yang seharusnya ditanam sedalam 1 meter lebih hanya berada di kedalaman 0,5 meter. Sebab, pipa SPAM tersebut berada di atas pipa milik warga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Prasarana Wilayah (PUPR) Lombok Timur Achmad Dewanto Hadi pun mengakui itu kesalahan. “Ya, harus diaspal kembali. Saya akan berkoordinasi bersama rekanan untuk segera diaspal ulang di lokasi setempat,” ungkap Dewanto Hadi.(lie)