Warga Labuhan Tereng Tagih Janji Pemkab

TERKINI : Kondisi terkini di Desa Labuhan Tereng pasca banjir dua pekan lalu (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG– Banjir terjadi di Desa Labuhan Tereng Kecamatan Lembar sekitar dua minggu lalu. Namun hingga kemarin sisa-sisa genangan air masih terlihat. Tak terkecuali kerusakan infrastruktur baik di Kantor Desa Labuhan Tereng, Poskesdes, sekolah dan rumah-rumah warga. Belum lagi tanggul-tanggul sungai yang belum diperbaiki sehingga tetap membuat warga khawatir.

Kondisi ini membuat resah Kepala Desa Labuhan Tereng Humaidi. Pasca banjir kondisi tidak banyak berubah. Kerusakan ada dimana-mana. Sementara kejelasan bantuan untuk merehabilitasi kerusakan belum ada baik itu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lobar. “Hitungan (kasar) kerusakan infrastruktur akibat banjir kemarin sekitar Rp 6 miliar. Kalau kita kerjakan sendiri dengan Dana Desa yang hanya sekitar Rp 800 juta setahun, tidak cukup. Butuh bantuan dari pemerintah daerah,” ungkapnya.

[postingan number=3 tag=”lobar”]

Pihaknya sendiri sangat berterima kasih atas respon cepat Pemkab Lobar saat kejadian dengan menerjunkan alat berat dan bantuan logistik. Namun itu semua ditegaskannya tidak cukup. Karena masih ada pekerjaan besar pasca banjir yang harus direhabilitasi yakni infrastruktur. “Jadi kita harapkan ada kejelasan lah. Mungkin ada anggaran khusus untuk membantu memulihkan infrastruktur di sini,” jelasnya.

Baca Juga :  Dikes :Kenaikan Tarif Kesehatan Bukan Untuk Warga Miskin

Kepala Dusun Songkang Desa Labuhan Tereng Awaludin menambahkan, tindak lanjut atau kejelasan setelah BPBD dan Dinas PUPR melakukan survei tidak ada. Pihaknya sendiri beberapa waktu lalu mengunjungi kediaman Bupati Lobar H. Fauzan Khalid. Namun diterangkan, Fauzan waktu itu berada di Jakarta melakukan promosi Mekaki Marathon 2017. “Kita mau kemana lagi, kalau hanya kita saja yang gotong-royong tidak bisa, ini perlu peran pemda. Kalau Pemda Lobar  tidak mampu mari kita ke provinsi,” jelasnya.

Awaludin sendiri sangat prihatin dengan kondisi yang ada saat ini, warga sepertinya tidak mendapatkan jaminan keselamatan. Karena ketika hujan turun, warga beramai-ramai ke masjid. Diakibatkan trauma. Selain juga ancaman sewaktu-waku banjir karena infrastruktur penahan air di sungai rusak. “Jangan tinggalkan kami. Jangan biarkan kita seperti ini,” pintanya.

Baca Juga :  Pemprov Gunakan SKK Tagih Mantan Dewan

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Lobar I Made Arthadana saat ditemui di Sekretariat DPRD Lobar, ogah menjawab pertanyaan berkaitan dengan keluhan masyarakat Labuhan Tereng ini. Dikonfirmasi melalui telepon dan SMS ia juga tidak memberikan penjelasan.

Kepala BPBD Lobar M. Najib mengatakan, untuk bantuan logistik pihaknya bersama SKPD terkait sudah memberikan bantuan. Namun berkaitan dengan bantuan rehabilitasi infrastruktur, tentunya tidak semudah itu, membutuhkan proses penganggaran. Kalaupun menggunakan dana tidak terduga, itu tidak cukup. Oleh karenanya nanti diupayakan dari anggaran yang lain. “Jadi untuk persoalan ini perlu dibicarakan dengan Pak Sekda dan Pak Bupati. Saya maklum masyarakat di sana menginginkan cepat. Tetapi sekali lagi itu membutuhkan proses. Tidak bisa cepat,” tandasnya. (zul)

Komentar Anda