Warga Korban Gempa Pertama Bosan di Pengungsian

Pemkab Cairkan Dana Rehab Rp 34,9 Miliar

Warga Korban Gempa Pertama Bosan di Pengungsian
RUMAH : Salah satu warga di Dusun Medas yang rusak akibat gempa tanggal 29 Juli Lalu. (JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG – Warga Dusun Bedas Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia yang hingga kini masih berada di tempat pengungsian meminta pemerintah segera memperbaiki rumah mereka yang rusak. Mereka sudah bosan tinggal di tempat pengungsian. Warga ingin rumah mereka yang ambruk segera diperbaiki.”Keinginan saya hanya satu saja, kalau pemerintah memberikan bantuan agar segera dikirim, karena saya sudah bosan di tenda pengungsian,” kata Amaq Aby, warga korban gempa yang terjadi tanggal 29 Juli lalu kemarin.

BACA JUGA: Dikbud NTB Mulai Data Kerusakan Bangunan Sekolah

Warga katanya, menginginkan bantuan perbaikan rumah segera direalisasikan. Di tenda tempat pengungsian mereka kedinginan. Kesehatan anak-anak juga dikhawatirkan terganggu karena tinggal lama di tenda.

“Bantuan apapun yang diberikan saat ini kita sangat bersyukur, tetapi kalau saya disuruh minta, bantuan berupa uang yang paling kami butuhkan,” akunya.

Selain membutuhkan bantuan uang untuk membangun rumah, warga juga membutuhkan terpal untuk membuat tempat tinggal darurat di dekat rumah mereka. Karena saat ini tenda yang digunakan hanya untuk bagian atap saja, sementara terpal sebagai dinding belum ada.” Kalau makanan alhamdulillah semuanya ada, yang kita butuh terpal dan kabel untuk mengalirkan listrik ke tenda,” katanya.

Baca Juga :  Pondasi RTG Bermasalah, Aplikator Diprotes

Sementara itu Bupati Lombok Timur H. Moch. Ali bin Dahlan sudah menyerahkan secara simbolis bantuan stimulan untuk rehab rumah warga korban gempa. Hingga sekarang jumlah dana yang sudah cair sekitar Rp 34,9 miliar yang langsung ditransfer ke rekening warga.” Jadi jumlah itu berdasarkan hasil pendataan pada hari ketiga yang langsung ditetapkan oleh SK bupati yang langsung di kirim ke BNPB pusat,” jelas Kabag Humas Pemkab Lombok Timur Ahmad Subhan.

BACA JUGA: Eksodus Wisatawan, Bandara LIA Buka 24 Jam

Untuk sementara rumah yang rusak berat sebanyak 534 unit, kemudian rumah yang mengalami rusak ringan sebanyak 875 unit. Jumlah bantuan yang diterima bagi warga yang rumahnya rusak berat Rp 50 juta, sementara yang rusak ringan mendapat Rp 25 juta.

Baca Juga :  Industri Perhotelan Jamin Tidak Ada PHK Karyawan

“Bantuan ini diberikan ke semua desa yang terdampak, namun tentunya harus secara bergiliran karena banyaknya masyarakat yang menjadi korban, kalau yang diberikan Pak Bupati kemarin khusus yang rusak berat secara simbolis,”ungkapnya.

Hingga saat ini belum diketahui pasti berapa rumah yang mengalami rusak berat dan rusak ringan. Datanya sudah ada, tetapi data yang ada akan diverifikasi ulang.”Sudah ada data yang kita sepakati, tetapi masih dilakukan verifikasi dulu,” terangnya.

BACA JUGA: Kisah Korban Selamat Tertimpa Reruntuhan Gempa Bumi 7.0 Skala Richter

Namun katanya, hingga hari keempat jumlah yang rusak sebanyak 2.481 unit baik yang rusak berat maupun yang rusak ringan. Sementara itu untuk fasilitas umum ada yang rusak. Namun hingga saat ini masih fokus dilakukan pendataan. Rumah warga yang mengalami rusak segera diperbaiki.(wan)

Komentar Anda