Warga Keluhkan Penggunaan BBM Boros Usai Kenaikan Harga

PT Pertamina secara resmi menaikkan harga tiga jenis BBM non subsidi.(dok)

MATARAM – PT Pertamina (Persero) membantah kabar yang menyebutkan bahwa kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menurun pasca mengalami kenaikan harga. Bahkan kabar ini ramai di sosial media yang menyebutkan Pertalite sekarang mudah menguap dan cepat habis.

“Terkait hal itu tanggapan kami kalau memang ada data nya silakan disampaikan ke kami, kalau tidak ada data atau hanya isu saja tentu kami juga tidak bisa menanggapi” kata Section Head Communication Patra Niaga Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra, saat dikonfirmasi Radar Lombok, Kamis (22/9).

Menurut Arya, dugaan yang menyebutkan Pertalite mudah menguap tidak lah benar. Pasalnya pembakaran BBM di mesin tidak hanya faktor jenis BBM saja tetapi juga cara penggunaan kendaraan serta kondisi mesin kendaraan.

“Artinya spesifikasi pertalite masih tetap sama tidak berubah meski harga BBM sudah naik,” tegasnya

Pihaknya menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop, telah sesuai dengan spesifikasi dan melalui pengawasan kualitas yang ketat.

“Lembaga atau perusahaan yang audit BBM banyak seperti badan metrologi daerah, TUV, sucofindo, dan sebagainya. Jadi tidak mungkin kita turunkan kualitas,” pungkasnya.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat juga dalam melakukan pembelian BBM. Melalui lembaga penyalur resmi untuk memastikan produk yang didapatkan terjamin kualitasnya. “SPBU dan Pertashop sama-sama terjamin pengawasan kualitasnya,” ucapnya Dalam kesempatan itu, Arya juga meluruskan informasi yang beredar, mengenai Pertamina batasi pembelian pertalite maksimal 120 liter per hari.

“Kami klarifikasi tidak ada bahasa pembatasan 120 liter. Maksudnya default angka di sistem subsidi tepat adalah 120 liter bukan dibatasi 120 liter,” terangnya.

Artinya tidak ada pembatasan pembelian BBM jenis pertalite di SPBU manapun termasuk di NTB. Sementara SPBU pertamina akan melakukan pencatatan atau scan QR Code nomor kendaraan. Bagi pengendara yang telah melakukan pengisian bensin jenis Pertalite dan solar.

“Jadi tidak ada pembatasan pengisian, hanya scan QR code bagi pengguna pertalite dan solar untuk kendaraan roda 4 serta roda 2 hanya scan QR code dummy yang dilakukan petugas SPBU,” tutupnya.

Sebelumnya, salah satu pengguna BBM jenis Pertalite, Samsudin mengutarakan keluhannya bahwa saat ini pertalite jadi lebih cepat habis meskipun jarak yang ditempuh kendaraan tetap sama. Hal ini terjadi usai harga BBM naik beberapa waktu lalu.

“Agak terasa perubahannya, sekarang pertalite maupun pertamax lebih boros, gampang menguap” katanya.

Samsudin sedikit meragukan kualitas bensin Pertalite yang tidak lagi sama seperti sebelumnya. Ini membuat pemakaian Pertalite makin boros ketimbang sebelum harganya naik. Selain itu takaran volume pengisian BBM dari SPBU juga dicurigai dikurangi.

“Bahkan walau diisi full tank, bensin terasa lebih cepat habis dari biasanya,” tandasnya. (cr-rat)

Komentar Anda