Warga Gili Tolak Rapid Test

RAPID (.( ISTIMEWA FOR RADAR LOMBOK))
RAPID (.( ISTIMEWA FOR RADAR LOMBOK))

TANJUNG–Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Utara (KLU) berencana me-rapid test warga Gili Trawangan, Meno, dan Air sebelum membuka kembali pariwisata gili. Itu untuk memastikan benar-benar tidak ada yang positif covid-19 di Desa Gili Indah itu.

Namun wacana itu sontak ditolak oleh warga. “Jika melakukan persiapan pembukaan pariwisata gili kami setuju menuju new normal, tapi kalau untuk rapid test warga gili kami menolak,” kata H Taufik tokoh masyarakat setempat kepada Radar Lombok, Minggu (7/6).

Mantan Kepala Desa Gili Indah ini mengaku, gili itu zona hijau. Selama ini tidak ada pasien positif covid-19 dari gili. Apalagi warga luar tak diberikan akses masuk ke gili selama Maret-Juni. Kalau mau melakukan rapid test atau swab, Taufik menyarankan agar itu dilakukan kepada pengunjung yang hendak berlibur ke gili. Mereka harus dilengkapi dengan bukti keterangan kesehatan atau bebas covid-19 dari pemerintah desa atau puskesmas/RSUD.

Hal sama disampaikan Kepala Dusun Gili Meno Masrun. Ia mengaku banyak warga menolak rapid test, karena gili adalah zona hijau. “Kecuali memang karyawan atau warga yang baru datang dari luar baru di-rapid test,” terangnya.

Apa yang menjadi keinginan masyarakat itu mendapatkan dukungan dari DPRD KLU. Ketua DPRD Nasrudin mengaku, jika masyarakat tetap dipaksa rapid test, maka akan menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, dan akan berimbas terhadap persiapan pembukaan pariwisata gili. “Jika masyarakat menolak jangan dipaksa mau,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KLU dr Lalu Bahrudin menyampaikan, wacana rapid test warga gili akan ditindaklanjuti dengan turun langsung ke masyarakat setempat, bersama jajaran kecamatan, kepolisian, dan TNI. Nanti akan diserap aspirasi dari masyarakat. “Untuk kebijakan rapid test dan lockdown itu nanti pimpinan daerah yang memutuskan,” terangnya. (flo)

Komentar Anda