Diakui Muhammad, kemarau tahun ini tak separah tahun-tahun sebelumnya. Di mana masyarakat juga sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya persediaan air bersih dengan membangun sumur bor. Sehingga ketersediaan air minum tak perlu dirisaukan. Tetapi, mereka mengalami kekurangan untuk kebutuhan lainnya, seperti mandi, cuci dan kakus (MCK) dan memasak. “Desa-desa yang membutuhkan pasokan air bersih musim kemarau tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Selain itu, kemarau juga diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Karena cucaca juga terkadang sudah kelihatan mendung,” tambahnya.
Disampaikanya juga, pihaknya sudah menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 360 tangki. Masing-masing tangki berkapasitas 5.000 liter. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Sosial maupun pihak PDAM Lombok Tengah untuk sama-sama dalam mengatasi kekurangan air bersih yang melanda masyarakat tersebut. “Kita sudah ada tim yang langsung saling berkoordinasi, karena penyuplaian air ini juga tidak hanya dilakukan oleh BPBD tetapi ada juga dinas lain. Bahkan, jika nanti pasokan air sudah mulai kurang maka kami juga akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah provinsi untuk menanggulangi masalah air bersih ini,” tambahnya. (cr-met)
