
PRAYA – Warga yang memiliki usaha di Pantai Tanjung Aan Desa Sengkol Kecamatan Pujut diminta untuk segera mengosongkan lahan tempat mereka berusaha. Hal ini dilakukan karena dalam waktu dekat lokasi tersebut akan dilakukan penataan mengingat pihak investor akan mulai melakukan pembangunan.
Sekda Lombok Tengah, H Lalu Firman Wijaya menyampaikan, bahwa sebelumnya mereka sudah melakukan rapat bersama beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak ITDC selaku pengelola KEK Mandalika.
Dalam rakor tersebut dibahas kaitan dengan rencana investasi yang dalam waktu dekat akan dilakukan investor. “Lahan harus clear and clear sehingga harus segera dikosongkan dari aktivitas masyarakat kita yang memanfaatkan kawasan tersebut tanpa izin. Jadi seluruh tahapan sudah dilakukan bahkan tahapan awal sudah mulai dilakukan sejak 16 Januari 2024 dan sudah diingatkan juga bahwa masyarakat diharapkan bisa membongkar secara mandiri hingga 28 Juni,” ungkap H Lalu Firman Wijaya, Minggu (29/6).
Disampaikan juga bahwa jika masyarakat tidak membongkar secara mandiri maka nantinya pihak-pihak terkait akan melakukan pembongkaran. Di satu sisi, pihaknya juga sudah komunikasi dengan ITDC bahwa pihak ITDC juga sudah mendesain alternative untuk warga yang terdampak penggusuran itu. “Jadi ada aminiti court yang disiapkan untuk memberikan akses kepada seluruh masyarakat untuk mengakses pantai secara bebas, termasuk disiapkan ruang-ruang parkir. Termasuk agar tidak mematikan usaha keluarga kita maka ITDC juga sudah menyiapkan stol-stol juga dan kami minta kepada pihak ITDC untuk memperioritaskan warga yang terdampak,” ucapnya.
General Manager ITDC, Wahyu Nugroho menyampaikan, sejauh ini memang sudah ada beberapa warga yang sukarela membongkar lapak mereka secara mandiri, disatu sisi pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisan terkait rencana pengosongan lahan di pantai Tanjung Aan itu.
“Yang jelas waktu diberikan hingga 28 Juni untuk pengosongan lahan secara mandiri, rencana pembangunan saat ini sedang berlangsung juga karena alat berat dari investor di lapangan sudah mulai melakukan land clearing, saat ini yang sudah kerjasama nilai investasi di Tanjung Aan sampai Rp 2 triliun,” tambahnya. (met)