Warga Brasil Serbu Akun Presiden Prabowo, Minta Juliana Segera Diselamatkan dari Rinjani

Akun Instagram Presiden Prabowo diserbu warganet Brasil minta Juliana segera diselamatkan. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Ribuan komentar warganet asal Brasil membanjiri akun media sosial Presiden RI Prabowo Subianto sejak Senin (23/5/2025) hingga Selasa (24/5/2025) pagi ini.

Mereka memohon agar pemerintah Indonesia mengerahkan segala upaya untuk menyelamatkan JDSP (27) atau Juliana, wisatawan asal Brasil yang dilaporkan jatuh ke jurang Danau Segara Anak saat mendaki Gunung Rinjani, Sabtu pagi (21/6/2025).

Beberapa komentar mencerminkan kepanikan dan harapan besar kepada otoritas Indonesia. Akun @mariiaceciliia15 menulis, “Teman-teman, tolong bantu Juliana, dia baru berusia 26 tahun dan masih memiliki banyak kehidupan di depannya. Saat ini dia pasti sedang sangat kedinginan, kelaparan, kehausan, dan kemungkinan besar terluka serta tak berdaya. Lakukan segala sesuatu dalam pencarian ini, Tuhan memberkati. Tidak ada sesuatu pun yang kamu lakukan di bumi yang tidak dilihat oleh Tuhan, kamu akan diberi ganjaran.”

Baca Juga :  Wisatawan Brasil Terdeteksi Drone Thermal, tetapi Belum Bisa Dievakuasi

Sementara akun lain, @febrians_69, menyampaikan dengan nada tegas: “Dunia sedang menyaksikan! Tolong, percepat proses penyelamatan Juliana. Setiap menit sangat berarti. Dia membutuhkan bantuan sekarang! #JulianaTidakSendirian.”

Komentar tersebut merupakan bagian dari gelombang seruan solidaritas yang menunjukkan betapa dalamnya perhatian publik Brasil terhadap nasib Juliana. Nama lengkapnya belum dipublikasi resmi, namun inisial JDSP telah dikonfirmasi oleh Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi.

“Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi drone thermal,” kata Hariyadi pada Senin (23/6) pukul 07.05 WITA.

Baca Juga :  Pendaki Brasil Jatuh ke Jurang Ratusan Meter di Rinjani

Korban ditemukan tidak bergerak, sekitar 500 meter dari titik awal jatuhnya, di area Cemara Nunggal.

Upaya evakuasi masih berlangsung dengan kendala utama berupa medan yang curam dan cuaca berkabut. Proses penyelamatan melibatkan berbagai unsur: Kantor SAR Mataram, BTNGR, TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, relawan, hingga porter lokal.

Insiden ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan dan penanganan darurat di kawasan wisata alam ekstrem. Meski semua unsur SAR telah dikerahkan, desakan publik luar negeri kepada Presiden Indonesia menjadi sinyal kuat tentang perhatian internasional terhadap tragedi ini. (RL)