Warga Blokade Jalan, Ratusan Kendaraan Mengantre

Warga Bima Blokade Jalan
ANTREAN : Terlihat antrean kendaraan akibat aksi blokade jalan oleh warga Desa Talabiu, Sabtu (27/5). (Yety/ Radar Tambora)

BIMA – Akibat blokade jalan di perempatan Desa Talabiu, ratusan kendaraan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Mereka terpaksa harus mengantre, baik yang akan ke luar maupun masuk ke wilayah Bima.  

Sepanjang jalan lintas Bima – Sumbawa depan Bandara Sultan M Salahuddin Bima, terlihat puluhan kendaraan yang parkir. Pemandangan yang sama juga terlihat di sepanjang jalan lintas Tente dan juga Bolo. Sementara untuk kendaraan kecil seperti roda dua dan roda empat, mereka melewati jalur alternatif. Yakni melintas di Desa Cenggu, kemudian lurus ke arah Teke dan ke luar di Desa Palibelo.

Tumpukan kendaraan terlihat sejak Jum’at malam (26/5). Setelah warga Desa Talabiu memutuskan untuk melakukan aksi blokade jalan. Aparat keamanan yang berada di sekitar lokasi tersebut tidak bisa berbuat banyak. Sementara penumpang bus malam yang hendak ke luar kota, terlihat tetap berada di bus. Hingga Sabtu pagi (27/5) mereka masih setia menunggu diatas bus. Sebagian dari mereka mengaku kesal dengan aksi warga tersebut.

Baca Juga :  Buntut Kasus Penahanan, Warga Demo Polda NTB

Yus, 33 tahun pegawai Karantina Ikan mengaku kecewa dengan tindakan masyarakat tersebut. Ia menilai masyarakat Talabiu lebih mementingkan kepentingan pribadi tanpa memikirkan kepentingan masyarakat lain yang lebih banyak. “Mereka tidak pikirkan dampak untuk orang lain. Mereka hanya pikirkan kepentingan mereka,” ujarnya dengan nada kesal.

Yus mengaku, ia rencananya akan pulang ke Sumbawa. Ia berharap puasa di hari pertama bisa dilewati bersama keluarga. Sayangnya hal itu hanya angan-angan saja. Karena menurutnya, belum ada kepastian kapan bus yang ia tumpangi bisa jalan. “Saya rencananya mau pulang ke Sumbawa. Niatnya puasa hari pertama bisa bersama keluarga. Tapi hingga sekarang belum ada kepastian kapan jalan dibuka,” tuturnya.

Baca Juga :  Diprotes Warga, Kades Ungga Bergeming

Yus meminta aparat keamanan untuk bertindak tegas. Tidak membiarkan masyarakat melakukan aksi semena-mena, dengan mengganggu fasilitas umum. “Bila perlu aparat keamanan sekali – sekali bertindak tegas. Mereka sudah terbiasa kayaknya dengan blokade jalan seperti ini. Padahal sebenarnya hal ini tidak dibenarkan,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Munir supir truk fuso yang mengangkut sembako. Munir mengaku kecewa dengan tindakan brutal masyarakat tersebut. Demi kepentingan pribadi, banyak masyarakat lain yang harus dikorbankan. Munir meminta aparat keamanan untuk bertindak tegas. Bila perlu membuka paksa blokade itu. “Ini jalan negara, siapapun berhak lewat. Mereka tidak pantas melakukan aksi seperti ini,” pungkasnya. (yet)