Dijelaskan, benda-benda itu ditemukan pertama kali oleh pamanya Khaerudin, 40, yang merupakan warga sekitar. Berdasarkan informasi, benda yang ditemukan itu berasal dari tulang manusia sejak tahun 1812. Sehingga rencananya akan didatangkan peneliti dari Bali untuk meneliti benda bersejarah tersebut. “Benda-bendanya sudah dibawa sama pemerintah untuk diperiksa,” katanya.
Nasrudin juga menambahkan, temuan benda itu juga sudah disaksikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, Dinas Pertambangan dan Energi NTB, dan Geo Park Provinsi NTB. Diakuinya juga bahwa kepolisian juga sudah mengimbau masyarakat agar tidak memasuki lokasi yang diberi garis polisi atau melakukan penggalian. “Lokasi penemuan benda bersejarah itu sudah dijaga dan dipasangkan garis polisi. Dinas terkait juga akan melakukan pencarian, namun waktunya belum ditentukan,” jelasnya.
Ditambahkan Kepala Desa Air Berik, Muslehudin, benda bersejarah itu ditemukan warga yang sedang menambang. Benda yang ditemukan di kedalaman sekitar 25 meter itu diduga merupakan peninggalan Desa Pamotan yang hilang secara misterius akibat letusan Gunung Rinjani pada zaman dulu. “Penemuan benda ini sudah kita laporkan kepada pemerintah daerah. Renacananya akan didatangkan tim ahli arkeologi dan peneliti dari luar daerah untuk melakukan penelitian,” tambahnya. (met)
