Wapres Percaya Gubernur NTB Terpilih Bisa Atasi Stunting

Bank Dunia Hibahkan 400 Juta Dolar

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek menjelaskan, kasus malnutrisi seperti gizi buruk dan stunting, masih menjadi masalah yang harus diselesaikan di Indonesia. Hal semacam itu terjadi di NTB dan daerah-daerah lainnya.

Diungkapkan, sepertiga dari total jumlah balita di Indonesia mengalami kekerdilan. Dampak negatifnya, potensi kerugian ekonomi bisa terjado hingga tiga persen per produk domestik bruto setiap tahunnya. Ditegaskan, persoalan stunting pada anak akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia kedepan. “Study menunjukan bahwa potensi kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh stunting mencapai 2-3 persen PDB setiap tahunnya,” terang menteri.

Baca Juga :  TGB Diminta Berlaga di Pentas Nasional

Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau Desa Dakun di Lombok Tengah memang didampingi Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. Kunjungan tersebut untuk melihat dari dekat berbagai program pencegahan stunting dan upaya konvergensi pada tingkat desa.

Dalam kunjungannya kali ini, orang nomor dua di Indonesia itu menerima laporan Ketua Kelompok Kerja Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan, yang didampingi oleh Program Leader for Human Development – World Bank Indonesia, Camilla Raad Holmemo untuk progres penanganannya. Selanjutnya, Jusuf Kalla meninjau Pos Kesehatan desa dan melihat langsung Posyandu Terintegrasi TK, dan Kegiatan Penerima Manfaat Keluarga Harapan (PKH). (zwr)

Komentar Anda
1
2
3
4
5
6
7