Wali Kota: Jangan Coba Ganggu Keamanan Mataram

H Mohan Roliskana (ALI MASHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana menegaskan kepada seluruh pihak untuk tidak mengganggu stabilitas keamanan di Kota Mataram. Pernyataan ini disampaikan Mohan, menyusul terjadinya aksi brutal yang diduga dilakukan oleh anggota geng motor.
“Jangan coba-coba ganggu keamanan di Kota Mataram,” ujar H Mohan Roliskana, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa kemarin (18/2).

Aksi brutal ini menyebabkan seorang pemuda asal Karang Mas-Mas, Kecamatan Cakranegara, menjadi korban saat melintas di Jalan Adi Sucipto, Minggu dini hari (16/2), sekitar pukul 04.00 Wita. Korban mengalami luka serius berupa sayatan senjata tajam di pipi kanan yang menyebabkan luka sobek cukup dalam.
Dari awal kata dia, aksi geng motor sudah diatensi dan pemicu aksi kekerasan ditengarai dari aksi balap liar. Lalu akses lainnya adalah perilaku remaja yang gampang tersulut emosi.

“Kita kan sudah lakukan sebenarnya dengan jajaran kepolisian untuk memonitor aktivitas balap liar ini. Tapi kegiatan mereka ini kan waktunya random. Mereka beraksi dini hari jam 3 atau jam 4 subuh,” katanya.
Sebagai bentuk antisipasi, Wali Kota menginstruksikan Satpol PP untuk merubah jadwal patroli.

Tadinya patroli yang digelar di bawah jam 12 malam, kini diganti dan dilaksnakan jam 12 malam ke atas. “Saya minta Kasatpol PP untuk mengorganisasi dengan jajaran kepolisian untuk memastikan itu,” ungkapnya.
Wali Kota menegaskan, tindakan kekerasan tidak akan ditoleransi dan meminta pihak kepolisian mengusut kasus ini secara mendalam agar pelaku serta motifnya bisa diungkap. Hal tersebut untuk kenyamanan dan kondusifitas tetap terjaga di Kota Mataram.

Dengan pelaku dan motif yang terungkap, maka kejadian serupa diharapkan tidak terjadi lagi. “Tentu supaya ini harus ada efek jera. Ketegasan kita harus betul-betul ditunjukkan untuk menyikapi persoalan ini,” tegas Mohan.

Kasatpol PP Kota Mataram, Irwan Rahadi mengatakan pihaknya selama ini tetap melakukan pengawasan dan patroli pada jam-jam rawan. Kejadian Minggu dini hari dengan satu orang menjadi korban, saat ini masih diselidiki oleh kepolisian. “Kita masih belum bisa berkomentar terlalu jauh soal itu. Yang pasti kami melakukan upaya penyelenggaraan ketentraman ketertiban umum,” katanya.

Selama ini Satpol PP tetap turun melakukan pengecekan di lapangan berdasarkan informasi dari masyarakat. Yaitu berkaitan dengan potensi gangguan yang terjadi di tengah masyarakat. Selain itu, di kawasan yang terindikasi rawan dan kerap digunakan tempat berkumpul oleh sekelompok pemuda tetap diatensi.

“Ada beberapa daerah yang sering menjadi tempat berkumpul anak-anak muda kita seperti kawasan Udayana, terus kawasan wisata termasuk jalan baru yang mereka gunakan untuk nongkrong. Saat rawannya itu malam Sabtu dan malam Minggu . Ini akan terus kita lakukan pemantauan dengan berkoordinasi bersama kepolisian,” ungkapnya.

Setiap malamnya, Pol PP menyiagakan satu peleton anggotanya. Kekuatan personil tersebut disebutnya cukup untuk bertugas. “Ini banyak yang melaksanakan giat patroli rutin terutama pada jam rawan malam,” terangnya.

Dengan aksi yang berulang, ditambah jatuhnya korban, maka stigma keamanan di Kota Mataram terancam jika terus berulang. Untuk itu, keamanan di Kota Mataram perlu dijaga bersama.

Meski demikian, Irwan memastikan Kota Mataram masih kondusif dan aman untuk ditinggali dan dikunjungi.
“Indikator aman itu kan bisa kita lihat sendiri masyarakat masih nyaman beraktivitas. Kita minta para orang tua lebih khusus lagi untuk mengingatkan anaknya, terutama yang beraktivitas di atas jam 12 malam. Harus dipastikan anak-anaknya sudah berada di rumah, karena kita tidak tahu namanya siklus potensi kejahatan itu bisa terjadi kapan saja,” jelasnya. (gal)