Wajib Latihan Usai Salat, Ingin Jadi Qorian Internasional

JUARA: Alifia Lutviana, peraih juara I cabang tilawatil quran tingak anak-anak pada STQ XXIV Provinsi NTB di KLU (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

Kabupaten Lombok Tengah berhasil keluar sebagai juara di beberapa mata lomba pada Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXIV Provinsi NTB yang dipusatkan di Kabupaten Lombok Utara (KLU), pekan ini. Salah satunya cabang tilawah tingkat anak-anak. Alifia Lutviana keluar sebagai juara I.

 

 


Saparuddin-Praya


 

ALIFIA Lutviana, murid kelas VI SDN Beber Kecamatan Batukliang ini, menjadi salah satu peserta yang dikumpulkan Pemkab Lombok Tengah, kemarin (18/11). Dia disambut bersama sejumlah peserta dan pemenang lainnya di Kantor Bupati Lombok Tengah.

Alifia, begitulah anak kelahiran Beber 17 Mei 2005 ini hadir didampingi orang tuanya. Setelah mengikuti pertemuan resmi, barulah ia menceritakan resep meraih juara pada koran di kantor bupati. Alifia bertutur, keberhasilan ini merupakan kali pertama diraihnya. Sebelumnya, Alifia mengaku hanya mampu bertengger pada lomba tingkat kabupaten saja.   

Baru kali ini meraih juara I tingkat provinsi setelah beberapa kali gagal meraihnya. Kegagalan itu ternyata tak membuat semangatnya kendor. Ia bahkan semakin bersemangat mengejar cita-cita untuk bisa menjadi sang juara.

Baca Juga :  Ingin Jadi Qoriah Internasional

Alhamdulillah, cita-cita mulia itu akhirnya terwujud juga. Ia berhasil meraih juara I cabang tilawah anak-anak pada STQ XXIV Provinsi NTB di KLU. ‘’Setiap kegagalan itu saya jadikan motivasi untuk terus tetap belajar. Bahkan, sampai harus membuat jadwal rutin untuk belajar,’’ ungkap gadis manis ini.

Disiplin itulah yang dirasakannya dalam menghadapi lomba kali ini. Sejak menyukai lagu-lagu Alquran, ia kerap latihan bersama orang tuanya dan gurunya. Bahkan, ia harus latihan setiap usai salat fardu. “Tiada waktu tanpa latihan, terutama usai salat fardu,’’ tuturnya.

Alifia mengaku, di bawah bimbingan orang tuanya, ia terus berlatih dan berlatih usai salat wajib. “Secara kebetulan orang tua saya bisa lagu lagu Alquran. Tapi ilmunya tidak dilombakan, hanya dijadikan ilmu,” tambahkanya.

Alifia sendiri mengaku, menyukai lagu lagu Alquran sejak kelas 2 SD. Atas bimbingan orang tuanya, setiap malam berlatih. Memasuki kelas 4 SD, orang tuanya menyarankan untuk belajar di guru ngaji yang ahli di bidangnya sebagai ilmu tambahan. Hingga pada akhirnya ia diajarkan oleh salah seorang ustaz di dekat kampungnya. “Kalau orang tuaku, setiap waktu saya dibimbing. Kalau ustaz saya itu dijadwalkan dua kali satu minggu bersama teman-teman,” bebernya.

Baca Juga :  Ingin Jadi Qoriah Internasional

Selain itu, ia juga mengikuti latihan bersama satu kali sebulan. Yakni setiap hari Rabu. Latihan satu bulan ini merupakan program Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Loteng. Melalui latihan yang di programkan LPTQ, inilah tempat banyak mendapatkan lagu lagu Alquran.  “Insya Allah kedepan saya bercita cita sebagai seorang qoriah Internasinal,” cetusnya.

Ayah Alifia, Harta mengamini cerita anaknya. Bahwa ia harus membimbing anaknya belajar tilawah setiap usai salat fardu. “Kebetulan dulu saat masih muda, saya hobi lagu-lagu Alquran,” Katanya.

Kebanggaannya memberikan didikan kepada anaknya memuncak ketika tahun-tahun sebelumnya prestasi yang diraih anaknya terus meningkat. mulai tingkat kampung, desa, kecamatan hingga kabupaten. Apalagi saat ini meraih juara satu tingkat provinsi. “Alhamdullillah saya sangat bahagia punya anak yang sudah bisa juara,” ujarnya sembari menengadahkan tangannya bermunajat. (**)

Komentar Anda