Wagub Minta Anggaran Pariwisata Diperbesar

RAKOR : Dinas Pariwisata Provinsi NTB, mengadakan Rakor tentang kepariwisataan bersama pemerintah kabupaten/kota di NTB, Selasa kemarin (24/1) (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin meminta kepada  bupati dan wali kota agar memperbesar anggaran untuk kemajuan pariwisata. Mengingat, semua daerah memiliki potensi yang cukup baik untuk menarik wisatawan.

Menurut Wagub, sektor pariwisata bisa menjadi pilihan utama dalam mengembangkan dan memajukan daerah. Apabila pariwisata maju, maka dipastikan pengangguran dan kemiskinan akan berkurang. “Oleh karena itu, kita minta bupati/wali kota lebih besar anggarkan untuk pariwisata,” ucapnya dalam rapat koordinasi (Rakor) tentang kepariwisataan NTB, Selasa kemarin (24/1).

Rakor yang dihadiri pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan semua pelaku pariwisata itu dilakukan untuk membangun sinergitas. Selain itu, pemetaan masalah dan solusi dalam dunia pariwisata juga bisa dilakukan jika semua pihak duduk bersama.

Dikatakan, sinergitas antar dinas pariwisata kabupaten/kota dengan dinas pariwisata NTB harus lebih ditingkatkan. Dengan begitu, target kunjungan wisatawan sebanyak 3,5 juta pada tahun 2017 akan tercapai. “Untuk membangun pariwisata itu memang harus ada sinergitas yang kuat, saling mendukung antara provinsi dengan kabupaten,” kata Wagub.

Pemetaan potensi wisata antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa juga sudah saatnya lebih difokuskan. Dengan begitu, akan lebih memudahkan dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di masing-masing daerah.

[postingan number=3 tag=”anggaran”]

Diakuinya, pariwisata di Pulau Sumbawa masih tertinggal jauh dibandingkan dengan pulau Lombok. Hal itu disebabkan kurangnya fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel, restoran dan juga infrastruktur jalan. “Kalau potensi yang ada di pulau Sumbawa sebenarnya luar biasa, tapi masih belum bisa dioptimalkan. Makanya saya harap pemda disana lebih memperbanyak lagi anggaran untuk sektor pariwisata,” sarannya.

Baca Juga :  BI Gandeng Pelaku Pariwisata

Kepada pihak-pihak terkait seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sudah saatnya juga bergerak membangun hotel di pulau Sumbawa.  Apabila sudah banyak hotel berbintang disana, tentunya kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) juga bisa diselenggarakan disana.

Untuk bisa memajukan pariwisata, komitmen menjadi kunci utama. Pulau Sumbawa bisa belajar cara memajukan pariwisata pada pulau Lombok. “Dulu siapa yang sangka pariwisata disini akan maju, tapi komitmen dan keseriusan membuat pulau Lombok saat ini sudah mendunia karena pariwisata,” sebut Wagub.

Pada tahun 2016 lalu, Provinsi NTB sendiri berhasil mendatangkan 1,5 juta wisatawan mancanegara. Sementara, secara nasional, Indonesia dikunjungi oleh 15 juta wisatawan mancanegara. Itu artinya, NTB menyumbang 10 persen wisatawan mancanegara dari target kunjungan pemerintah pusat.

Di tempat yang sama, kepala Dinas Pariwisata NTB, HL Moh Faozal menyampaikan, tahun ini pihaknya akan mengembangkan desa wisata di NTB. Mengingat, desa-desa di NTB memiliki potensi yang luar biasa jika bisa dikembangan dengan baik. “Kita bisa kembangkan desa wisata agro, kelautan, ekonomi kreatif dan juga desa budaya," katanya.

Baca Juga :  Fauzan Tegaskan Anggaran SKPD Berbasis Program

Faozal menilai, untuk desa wisata agro, kawasan Sembalun sangat mendukung untuk dikembangkan. Posisi Sembalun yang strategis karena berada di kaki gunung Rinjani mendatangkan daya tarik tertentu. “Apalagi Sembalun kan sudah dapat penghargaan tahun kemarin. Banyak desa unik disana, ada sekitar 6 desa yang bisa kita kembangkan lagi,” sebut Faozal.

Untuk desa wisata berbasis kelautan, Dinas Pariwisata NTB akan mengembangkan Desa Malaka di Lombok Utara, Desa Tanjung Luar dan Desa Batunampar di Lombok Timur dan Pulau Bungin di Sumbawa.

Sedangkan untuk desa wisata berbasis ekonomi kreatif, fokus perhatian tahun ini di Desa Masbagik Timur dan Desa Pringgasela di Lombok Timur. Kemudian di Lombok Tengah ada Desa Sukarara yang juga sudah memiliki nama. “Kalau desa wisata berbasis budaya, kita akan lebih fokuskan lagi Desa Sade dan Desa Rembitan di Lombok Tengah,” kata Faozal.

Sebagai komitmen atas rencana tersebut, Dinas Pariwisata NTB telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1,2 miliar dari APBD dan APBN. Selain itu, ada juga dana yang bersumber dari corporate social responsibility (CSR) Bank BNI. “Kita akan serius bangun pariwisata di desa,” tandasnya. (zwr)

Komentar Anda