SELONG—Ratusan pendaki yang merupakan peserta clean up (aksi bersih, red) Gunung Rinjani, dilepas secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muhammad Amin, di pintu pendakian Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaen Lombok Timur (Lotim), Sabtu (10/12).
Dalam arahannya pada apel peserta sebelum mendaki, Wagub menyampaikan arti penting kebersihan destinasi wisata, seperti Gunung Rinjani, untuk menarik minat kunjungan wisatawan ke NTB, khususnya ke Pulau Lombok.
“Provinsi NTB dianugerahi keindahan alam yang tiada tara. Mulai dari kedalaman laut hingga puncak tertinggi di Gunung Rinjani, semua sangat indah dan mempesona. Selain itu, Pulau Lombok dan Sumbawa juga memiliki adat istiadat yang unik dan menarik, sehingga kian memincut para wisatawan berdatangan,” kata Amin.
Potensi yang ada itu tentu patut disyukuri oleh masyarakat NTB sambung Wagub. Karena dengan memiliki banyak poitensi tersebut, sektor pariwisata yang merupakan salah satu program unggulan dari Pemerintah Provinsi NTB bisa berkembang pesat seperti saat ini.
“Caranya, tentu dengan menjaga supaya alam tetap lestari, sehingga keindahannya bisa terus terjaga, untuk diwariskan kepada anak cucu kita kelak. Contoh nyata adalah aksi kita kali ini, clean up Gunung Rinjani yang digelar Pemerintah Provinsi NTB melalui Disbudpar NTB, baik melalui jalur pendakian Sembalun (Lotim), maupun rute pendakian Senaru (Lombok Utara),” ujar Amin.
Wagub berharap kegiatan clean up Rinjani ini tak hanya dilakukan sekali saja, melainkan secara berkesinambungan, agar dapat menjaga kawasan obyek wisata Gunung Rinjani selalu bersih dari sampah.
“Terpenting, melalui kegiatan clean up Rinjani ini bisa menjadi edukasi (pendidikan, red) untuk masyarakat, termasuk para pendaki agar mereka ikut bertanggung jawab menjaga kelestarian Rinjani, dengan tidak membuang sampah sembarangan ketika mendaki,” harap Wagub, yang pada kesempatan itu juga didampingi Kepala Disbudpar NTB, HL Moh. Faozal, Kepala Dishut NTB, Husnanidiyati Nurdin, Kepala Balai TNGR, Agus Budi, Kapolsek Sembalun, dan lainnya.
Sementara Kepala Disbudpar NTB, HL Moh. Faozal, dalam laporannya menyampaikan, data yang tercatat di Balai TNGR, pendakian clean up Rinjani diikuti sebanyak 502 peserta, berasal dari berbagai lembaga/instansi dan komunitas seperti TNI AD (Korem 162/Wirabkati) sebanyak 100 orang, TNI AL (Lanal) 10 orang, TNI AU (Lanud) 10 orang, Polri (Polda NTB) 55 orang, Basarnas 8 orang, KPHL Rinjani Barat 10 orang, Pecinta Alam Sembalun, Selong, KLU, dan Mataram 144 orang, Pol PP NTB 12 orang, Disbudpar NTB 15 orang, Balai TNGR 30 orang, KPHL Rinjani Timur 10 orang, Puskesmas Sembalun 1 orang, Puskesmas Senaru 1 orang, Polsek Sembalun 2 orang, Koramil Sembalun 2 orang, serta Porter 42 orang.
“Pendakian clean up Rinjani terbagi dalam tiga tim. Tim pertama mendaki melalui jalur Sembalun dan Bawak Nao, Lombok Timur sebanyak 287 pendaki, dan untuk yang mendaki melalui jalur pendakian Senaru, Lombok Utara ada sebanyak 175 peserta,” jelas Faozal.
Mengingat Gunung Rinjani masih berstatus waspada level II sambungnya, maka pendakian clean up Rinjani hanya boleh dilakukan sampai sekitar Plawangan saja, baik Plawangan Sembalun yang mendaki lewat Sembalun dan Bawak Nao, maupun Plawangan Senaru untuk yang mendaki lewat Senaru.
“Sesuai surat resmi dari Balai Vulkanologi, pendakian hanya diijinkan hingga jarak 3 kilometer dari Gunung Baru Jari, yang statusnya masih waspada level II. Artinya hanya boleh mendaki sampai di Plawangan saja, belum boleh turun sampai Danau Segara Anak, atau pun Puncak Segara Muncar, Gunung Rinjani (3726 mdpl),” terang Faozal.
Melalui aksi bersih Gunung Rinjani ini jelas Faozal, diharapkan para pendaki dapat membawa turun sampah, baik itu jenis plastik, kaleng, maupun botol-botol, masing-masing pendaki sebanyak 5 kilogram sampah. “Jadi kalau dijumlahkan, 502 pendaki dikalikan 5 kilogram sampah, akan ada sebanyak 2.510 kilogram, atau 2,5 ton sampah yang dibawa turun dari atas Gunung Rinjani,” papar Faozal.
Selain melaksanakan aksi bersih sampah Gunung Rinjani, kegiatan kali ini Disbudpar NTB juga melakukan penanaman bibit pohon flamboyan sebanyak 600 bibit, bekerjasama dengan Komunitas Pecinta Alam Pawang Rinjani, Lombok Utara. “Untuk jalur pendakian Sembalun hingga batas pintu gerbang pendakian, kita menanam sebanyak 600 bibit pohon flamboyan. Sedangkan untuk jalur Senaru, kita akan menanam bibit pohon flamboyan sebanyak 1.000 bibit,” jelas Ketua Pawang Rinjani, Pramuhardie.
Sedangkan Kepala Balai TNGR, Agus Budi, pada kesempatan itu menyampaikan, bahwa kegiatan clean up Gunung Rinjani juga rutin digelar pihaknya sebagai pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). “Kegiatan clean up selain dilaksanakan Disbudpar NTB, dan berbagai komunitas pecinta alam, sebagai pengelola kami (TNGR) juga rutin melakukan aksi bersih. Bahkan untuk bulan April 2017 mendatang, kami juga akan melakukan aksi bersih Gunung Rinjani, dengan skala yang lebih besar, baik dari sisi peserta maupun cakupan areal yang akan dibersihkan,” ucapnya.
Aksi bersih sampah Gunung Rinjani lebih besar skalanya lanjut Agus Budi, karena masing-masing pihak (Disbudpar, Komunitas dan lainnya) pada bulan itu menggelar even, dan semua itu disatukan kegiatannya. “Selain itu, pada kesempatan itu juga akan hadir Dewan Pengelola Sampah Nasional, yang akan menggelar kegiatan festival pengelolaan sampah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sampah Gunung Rinjani ini,” beber Agus Budi. (gt)