MATARAM—Tingginya jumlah penduduk di Provinsi NTB yang mengadu nasib keluar negeri dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke sejumlah negara, perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Salah satunya dengan menyiapkan lapangan pekerjaan di dalam daerah.
Pasalnya, para TKI yang berjuang mempertaruhkan nasib hidup mereka di negara tujuan, tak jarang dari mereka mendapatkan perlakuan yang menyedihkan. Bahkan, selain tindak kekerasan mereka dapatkan, tak sedikit pula yang pulang kampung hanya tinggal nama.
Karena itu, Wakil Gubernur NTB, H. Muhammad Amin mengingatkan masyarat NTB untuk memanfaatkan potensi usaha yang ada di daerah sendiri. Salah satunya adalah memanfaatkan peluang usaha peternakan sapi, unggas dan juga usaha pertanian lainnya.
“Kalau hasilnya tidak jauh beda dengan yang di dalam negeri, buat apa pergi bekerja keluar negeri? Apalagi sampai mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, karena pergi keluar negeri tanpa prosedural (illegal),” kata Wagub, Sabtu (10/12).
Amin memisalkan peluang usaha di bidang peternakan yang begitu terbuka dan menghasilkan keuntungan jauh lebih besar, jika dibandingkan bekerja sebagai TKI keluar negeri. Apalagi jika itu pergi secara illegal yang membawa dampak negatif, dan bisa saja mendapatkan resiko besar dalam tindakan hukum di negara orang.
“Peluang usaha peternakan ini jangan disia-siakan. Dari pada menjadi TKI, lebih baik beternak sapi dan unggas yang hasilnya cukup menjanjikan,” pintanya.
Dikatakan, saat ini peluang peternakan sapi dan unggas cukup besar. Terlebih lagi permintaan untuk daging sapi, telur dan daging unggas, baik itu ayam dan bebek (itik) cukup tinggi.
Bahkan NTB ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai sentra produksi sapi untuk bisa memenuhi permintaan kebutuhan sapi potong nasional. Dengan demikian, peluang untuk peternakan baik itu sapi dan unggas sangat potensial untuk digarap oleh masyarakat.
Potensi bidang peternakan, pertanian dan perikanan yang begitu luas, jika dikelola dengan baik, maka akan bisa menekan angka kemiskinan, menurunkan angka pengangguran sehingga kesejahteraan masyarakat semakin terus meningkat dan membaik. “Dari pada pergi TKI jalur illegal, lebih baik memanfaatkan peluang usaha peternakan yang begitu besar,” ujarnya. (luk)