Wabup Dorong Bulog Serap Gabah Petani

SIDAK: Wabup Lotim, H. Haerul Warisin, dan Dandim Lotim, Letkol Inf. H. Musthofa Bakri, ketika melakukan Sidak ke gudang Bulog yang ada di Kecamatan Sikur, Jumat kemarin (24/3) (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Upaya menekan pihak Bulog agar banyak menyerap beras petani di Lombok Timur (Lotim), Wakil Bupati (Wabup) Lotim, H. Haerul Warisin, bersama Komandan Kodim (Dandim) 1615 Lotim, Letkol Inf H. Mustafa Bakri, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Gudang Bulog  yang ada di Kecamatan Sikur, Jumat kemarin  (24/3).

Sidak dilakukan dalam rangka meminta Bulog untuk menyerap sebanyaknya beras petani Lotim yang telah dan sedang melakukan panen. Tentu saja dengan pembelian harga sesuai ketentuan yang ada.

Wabup Lotim mengatakan, bahwa perusahaan Bulog harus mampu menyerap beras petani sesuai dengan target. Pada tahun 2017 ini Bulog Kabupaten Lotim mempunyai target serapan beras sebanyak 27.300 ton. Dimana pencapaian target ini harus dicapai dengan batas waktu yang telah ditentukan, yaitu pada bulan Desember 2017 mendatang.

[postingan number=3 tag=”bulog”]

“Apabila target ini tidak bisa dipenuhi oleh Bulog, maka perusahaan Bulog harus meminta perusahaan mitra agar membayar denda sesuai dengan ketentuan. Bila perlu denda diberikan kepada perusahaan mitra yang menjual beras keluar daerah, dengan membayar sebanyak keuntungan yang dimilikinya,” jelas Wabup.

Disampaikan, produksi gabah kering petani di Lotim ada sebanyak 660.000 ton, sehingga pemerintah menyarankan pihak Bulog bisa menyerap gabah petani sebanyak 27.300 ton. Hal ini dilakukan agar ketahanan pangan bisa terjamin.

Baca Juga :  Petani Sembung dan Badrain Kesulitan Air

“Dari 660.000 ton gabah ini, setelah kering bisa mencapai sekitar 330.00 ton, dan setelah dijadikan beras paling tidak mencapai 180.00 ton beras. Sementara yang diminta, pihak Bulog melalui mitra bisa menyerap sebanyak 27.300 ton  saja,” jelasnya.

Terkait jumlah serapan gabah yang ditargetkan tahun ini, dan mengingat di sejumlah daerah di Lotim juga terjadi gagal panen, apakah bisa terwujud? Kembali Haerul Warisin menyatakan bahwa tidak ada gagal panen tahun ini di Lotim. Sehingga pihaknya meyakinkan kalau Bulog untuk bisa memenuhi targetnya akan bisa tercapai. Hanya saja petani mitra harus membantu Bulog untuk memenuhi targetnya itu.

Melihat kondisi petani sambungnya, tahun 2017 ini petani Lombok Timur merupakan tahun keberuntungan. Karena pada tahun ini dapat dipastikan tidak terjadi gagal panen. ”Sekarang ini mau jenis padi apapun pasti bagus. Kalaupun ada yang rusak akibat hama, paling hanya 2 atau 3 are saja,” yakinnya.

Agar beras petani bisa diserap oleh Bulog dan para mitra tidak menjual keluar daerah, Wabup juga meminta pemerintah pusat memperkuat penjagaan di pelabuhan-pelabuhan yang membawa barang-barang keluar. Hal ini dilakukan agar beras petani tidak bisa dijual keluar daerah.

Baca Juga :  Harga Gabah Anjlok, Kelompok Tani Protes Bulog

“Kalau pelabuhan-pelabuhan penyeberangan ini dijaga ketat, hingga terpenuhi kebutuhan Bulog. Maka beras Lombok tidak akan bisa keluar. Kalau sudah terpenuhi kebutuhan Bulog, silahkan dibuka kembali,” pintanya.

Sementara itu, Komandan Kodim Lotim, Letkol Inf. Musthofa Bakri menyampaikan, agar target yang dinginkan bisa tercapai, maka dia meminta kepada pemerintah untuk membuat regulasi sementara, agar beras yang ada di Lombok tidak bisa keluar dari NTB. “Bila ada regulasinya, pihak TNI akan mengawasi pengiriman beras yang ada di NTB,” tegasnya.

Upaya yang akan dilakukan agar beras bisa terpenuhi dan semua di jual ke Bulog, Dandim juga sudah melakukan koordinasi dengan Bulog, agar mereka kembali berkoordinasi dengan mitra untuk membicarakan target serapan. Artinya, dia meminta Bulog memberikan sanksi kepada mitra, dan memberikan denda kepada mitra yang tidak memenuhi targetnya.

“Tiap-tiap mitra ini kan mereka membuat kontrak. Kemudian dari kontrak itu, mitra diberikan target. Sehingga bisa mencapai target serapan yang sebanyak 27.300 ton tersebut,” pungkasnya. (cr-wan)

Komentar Anda