Wabah Corona, Membawa Berkah Usaha Serbat Jahe

Serbat Jahe
PENANGKAL CORONA: Abdul Hadi (tengah) Ketua LBS Mandiri sekaligus pemilik UKM Serbat Jahe bersama pembeli membawa produknya yang kini menjadi idol penangkal virus corona.

MATARAM – Berbagai produk kesehatan saat ini tengah laku keras dipasaran. Terutama pada produk herbal, seperti jahe, kunyit, sereh dan rempah-rempah lainnya Dgunakan sebagai penambah imun tubuh di tengah maraknya penyebaran wabah virus corona (covid-19) yang membuat kekhawatiran di seantero dunia saat ini.

Salah satunya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) LBS Mandiri Serbat Jahe dari Dusun Longseran Barat, Desa Langko, Lingsar Lombok Barat menghadirkan minuman serbat jahe. Usaha minuman serbat jahe ini mampu meraup untung puluhan juta. Pasalnya, permintaan akan produk serbat jahe belakangan ini cukup tinggi dari biasanya, setelah adanya penyebaran wabah virus corona yang dialami beberapa negara, termasuk Indonesia didalamnya NTB. Kondisi ini membuat usaha serbat jahe Abdul Hadi ini layaknya ‘bencana corona membawa berkah’.

“Dampaknya sangat signifikan dari segi positifnya, karena produk serbat jahe LBS  sangat laris hingga kami sampai kewalahan dengan orderan,” kata Ketua LBS Mandiri sekaligus UMKM Serbat Jahe, Abdul Hadi, kepada Radar Lombok, Jumat (20/3).

Baca Juga :  NTB Siapkan Anggaran Rp 25 Miliar Penanganan Covid-19

Permintaan yang melonjak dari biasanya membuat Hadi mengaku kewalahan. Karena memang minuman herbal miliknya cukup banyak dicari, baik di dalam daerah maupun luar daerah. Bahkan permintaan dari luar daerah sangat tinggi saat ini dari biasanya.

“Biasanya dari 50 sampai 100 kotak pesanan di hari-hari biasa. Sekarang mencapai hingga 500 kotak per hari tidak bisa dipenuhi, karena membeludaknya oderan,” tutur Abadul Hadi.

Beberapa daerah yang banyak permintaan serbat jahe produksi LBS Mandiri ini, diantaranya Jakarta, Karawang, Tanggerang dan daerah lainnya. Meskipun, saat ini dari beberapa daerah juga tengah waspada menyebarnya wabah virus corona, namun untuk pengiriman ke luar daerah tidak ada hambatan sama sekali.

Baca Juga :  Antisipasi Corona Masuk NTB, Gubernur Pimpin Disinfektan di Bandara

“Saya melalui ekspedisi untuk pengiriman dan belum ada hambatan selama ini. Malah saya berpikir ada hambatan, karena ada pembatasan. Tapi ternyata tidak ada sama sekali,” ucapnya.

Sementara itu, dari sisi harga jual, masih sama dan belum ada kenaikan dari sebelum maraknya wabah virus corona ini, yakni Rp 15 ribu per pack. Meskipun, bahan baku di beberapa daerah mengalami kenaikan cukup tinggi, apalagi bahan utama yang digunakan adalah jahe. Sebelumnya, minuman serbat instan ini jarang dilirik, karena sebagian besar tidak menyukai minuman dari rempah-rempah.

“Kalau harganya masih sama, dalam daerah belum ada kenaikan. Kalau luar naik sedikit. Dari banyak permintaan omzetnya bisa lebih dari dua kali lipat,” imbuhnya. (dev)

Komentar Anda