MATARAM – Vonis bebas majelis hakim pengadilan Tipikor Mataram terhadap mantan Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy bakal meningkatkan elaktabilitas atau daya keterpilihannya di pilkada Lotim 2018 mendatang.
Vonis bebas ini juga jadi modal penting Sukiman Azmy menghadapi pilkada. ” (Putusan) ini menjadi media kampanye yang baik bagi Sukiman Azmy untuk memperkuat kredibilitasnya sebagai calon bupati yang bersih karena telah terbukti di peradilan tidak bersalah” kata pemerhati kajian politik media, Bambang Mei Finarwanto kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (3/8).
Apalagi, di era kepemimpinan Sukiman Azmi sebelumnya , warga Lombok Timur bisa merasakan langsung hasil pembangunan yang sudah dicapai. Menurutnya, publik di Lombok Timur dalam beberapa bulan terakhir ini menanti kepastian hukum atas kasus yang menjerat Sukiman Azmy tersebut. Ada banyak spekulasi dan sejumlah skenario politik terkait kasus yang membelit Sukiman Azmy. Baik yang pro dan kontra saling menanti keputusan akhir dari vonis hakim tipikor. Putusan ini akan dijadikan referensi untuk menentukan arah kemana pergerakan atau bandul politik ini akan mengarah.” Dengan vonis bebas ini, justru elaktabilitas Sukiman bakal terus menguat,” tandas Didu – panggilan akrabnya.
Meski demikian, Ia mengatakan, bagi kalangan yang kontra atau rival politik, momentum ini setidaknya bisa dijadikan cambuk untuk membenahi strategi politik yang akan diterapkan di pilkada Lotim. Pasti ini bukan pekerjaan mudah karena yang dihadapi adalah publik figur yang sudah memiliki reputasi dan jam terbang politik yang tinggi plus kaya pengalaman yang teruji kepemimpinannya.
Bagi figur baru yang akan maju dalam pentas pilkada Lotim mendatang, kata Didu, dengan tampil mantan bupati periode 2008 – 2013 bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai kapasitas dan strategi taktik yang akan diterapkan dalam meraih persepsi dan dukungan publik. Ia menilai, parpol tidak akan gegabah mendorong dan mendukung calon tanpa menghitung kekuatan politik yang dimiliki oleh Sukiman Azmy. Menurutnya, calon yang tadinya memprediksi Sukiman divonis bersalah akan merubah skenario dan strategi politik.
Sukiman Azmy kini semakin dijagokan oleh partai politik. Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Timur, Syawaludin mengaku bersyukur atas vonis bebas yang diterima Sukiman Azmy. Hal itu akan membuat peluang menang semakin besar. “Ini membuktikan bahwa beliau tidak bersalah dan harus dipulihkan nama baiknya,” ujar pria yang arab dipanggil Awenk itu.
Kasus Sukiman Azmy, selama ini menjadi komoditas politik yang dimainkan oleh pihak-pihak tertentu. Gerindra yang sejak lama telah menyatakan dukungannya, tidak pernah goyah untuk memberikan dukungan pada Sukiman agar memimpin kembali Lombok Timur.
Dikatakan Awenk, Gerindra telah menyatakan dukungan saat Sukiman Azmy telah ditetapkan sebagai tersangka. Mengingat, Gerindra Lombok Timur yakin Sukiman tidak bersalah. Dan keyakinan tersebut terbukti saat ini. “Saya sendiri pernah berkomunikasi langsung kepada beliau, dan beliau siap maju dan didukung dari partai Gerindra,” tuturnya.
Bukan hanya partai Gerindra, partai Golongan Karya (Golkar) juga sudah memastikan memberikan dukungan kepada H Sukiman Azmy pada pilkada 2018 mendatang. Mengingat, Sukiman dinilai calon kuat yang akan memenangkan kontestasi politik.
Ketua DPD II Golkar Lombok Timur, Daeng Paelori menegaskan, nama Sukiman Azmy telah dikirim ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) Golkar. Saat ini tinggal menunggu keputusan DPP saja. “Kalau mengacu ke hasil survei, kemungkinan besar DPP memutuskan beliau yang akan kita dukung,” kata Paelori.
Sikap DPD II Golkar Lombok Timur, juga didukung penuh oleh DPD I Golkar NTB. Hal itu disampaikan Sekretaris DPD I Golkar NTB, Hj Baiq Isvie Rupaedah kepada Radar Lombok. “Golkar memberikan dukungan dari kabupaten sampai provinsi, tapi saat ini keputusan dari DPP belum keluar,” ungkap Isvie.
Golkar sendiri sangat serius mendukung Sukiman Azmy menjadi bupati Lombok Timur. Kader-kader Golkar yang menyebar di seluruh lapisan, akan menjadi kekuatan untuk memberikan kontribusi besar bagi kemenangan paket Sukiman Azmy dan H Rumaksi (Sukma). “Kami di provinsi sama dengan kabupaten, memberikan dukungan. Tinggal tunggu keputusan DPP saja,” ujar Isvie. (yan/zwr)
