Viral Video Siswi SMKN 3 Pujut Dirundung Temannya

VIRAL: Sceenshot video perundungan siswa SMK Negeri 3 Pujut yang viral di media sosial, Selasa (73). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYASebuah video perundungan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Pujut oleh sejumlah temannya viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi sekitar 27 detik tersebut, terlihat siswi yang diketahui bernama Mita mengenakan seragam olahraga berwarna biru ditendang serta ditarik bajunya oleh dua siswi lainnya sembari direkam menggunakan ponsel.

Pihak sekolah juga tidak menafikan kejadian tersebut dan mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 2 Maret lalu, karena saling ejek melalui media sosial. Pihak sekolah juga sudah memanggil sejumlah siswa yang melakukan perundungan dan setelah proses mediasi para siswa maupun kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Namun pihak sekolah juga menyayangkan peristiwa tersebut karena mereka sudah menerapkan aturan tegas terkait larangan perundungan dan viralnya kasus ini juga setelah mereka berdamai. Semantara para siswa yang melakukan perundungan maupun yang menonton aksi tersebut diberikan pembinaan oleh pihak sekolah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kepala SMK Negeri 3 Pujut, Akhirman Bakri mengatakan, peristiwa tersebut terjadi waktu istirahat (keluar main, red) sekolah, para peserta didik ini ada saling ejek. Hanya saja kasus tersebut sudah selesai setelah ditangani oleh waka kesiswaan dan beberapa guru lainnya. “Video ini menjadi viral kita tidak tahu siapa yang menyebarkan dan saya juga baru kemarin tau video itu setelah dikirimkan oleh orang lain,” ungkap Akhirman Bakri, Selasa (7/3).

Terlepas dari sudah berdamai tapi sebenarnya dari pihak sekolah menekankan kasus perundungan atau bullying ini tidak ada ruang di sekolah. Mengingat selama ini pihak sekolah terus memberikan pelatihan kepada peserta didik dan memberikan edukasi terkait aksi bulliying. “Tapi mohon maaf mungkin namanya ini kelalaian sekolah yang tidak bisa kami pungkiri bahwa itu terjadi secara spontanitas saja, tidak ada perencanaan yang terjadi di anak-anak kita,” tambahnya.

Lebih jauh disampaikan video bukti perdamaian dalam kasus ini juga sebenarnya sudah ada dan yang bermasalah melakukan bulliying ini ada dua orang. Di mana siswa yang menjadi korban ini kelas X dan terduga yang melakukan perundungan ini kelas XI. “Jadi awalnya ditanya Mutia (korban, red) kenapa dia ngolok dan entah bagaimana jawaban dari korban yang akhirnya spontanitas dikerjain temannya dan kasus ini sudah selesai, karena orang tua kedua belah pihak sudah berdamai,” tegasnya. (met)