GIRI MENANG – Jagat media sosial dihebohkan oleh kabar pembangunan mega proyek Smart City senilai Rp 90 triliun, yang disebut-sebut akan berdiri di wilayah selatan Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Dusun Pengantap, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong.
Namun hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) sendiri mengaku belum menerima pengajuan izin resmi dari pihak investor.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lombok Barat, Heri Ramadhan, mengungkapkan bahwa belum ada proses perizinan teknis yang masuk ke pemerintah daerah.
“Belum sampai kepada perizinan teknis seperti izin membangun, izin lingkungan, dan lainnya yang menjadi kewenangan Kabupaten,” ujar Heri, Selasa (1/7/2025) kemarin.
Ia memperkirakan investor proyek masih berada pada tahap pengurusan izin usaha di tingkat pemerintah pusat, mengingat skala investasinya bersifat penanaman modal asing (PMA). “Kemungkinan mereka masih mengurus perizinan usaha di pusat. Karena ini investasi asing, jadi wewenang awalnya ada di pemerintah pusat,” jelasnya.
Saat ditanya soal legalitas lahan yang disebut akan digunakan sebagai lokasi pembangunan, Heri menyatakan belum ada informasi resmi mengenai statusnya. “Mungkin sedang berproses di Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Investasi. Mereka ekspos dulu di pusat, baru ke daerah,” tambahnya.
Disampaikan, terkait ini Pemkab Lobar masih menunggu informasi dan dokumen resmi dari pihak investor sebelum melangkah ke proses perizinan di daerah.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-TR) Lombok Barat, Lalu Ratnawi, juga membenarkan bahwa belum ada permohonan atau berkas teknis terkait pembangunan proyek yang masuk ke dinasnya. “Sampai saat ini belum ada info untuk permohonannya masuk di PU,” ujar Ratnawi singkat.
Sementara dari sisi Pemerintah Desa, pihak Kepala Desa Buwun Mas, Rochidi, menyebut telah mendengar rencana pembangunan tersebut secara informal dari Bupati. Proyek dikabarkan akan dijalankan oleh pihak investor asal Australia, Marina Bay Group.
Namun hingga kini belum ada komunikasi langsung dari investor kepada pihak desa. “Sementara belum ada (komunikasi langsung). Tapi saya dapat info dari Pak Bupati beberapa waktu lalu,” ujar Rochidi, melalui aplikasi perpesanan WhatsApp (WA).
Ia menambahkan, bahwa menurut informasi awal, proyek akan dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 10 hektare, tersebar di delapan titik lokasi yang membentang dari jalan raya hingga pesisir pantai.
Meski proyek tersebut menuai perhatian besar, pemerintah daerah menegaskan bahwa hingga kini belum ada tahapan resmi yang dijalankan di level kabupaten. “Kalau proyek smart city ini benar-benar jadi, pihak investor pasti akan datang ke Pemkab Lobar untuk ekspose rencana mereka secara resmi,” pungkas Heri. (adi)