Viral Siswi SMPN 1 Sukamulia Meninggal karena Dugaan Bully, Ini Faktanya

Potongan video siswi SMPN 1 Sukamulia yang kena bully oleh teman sekolah pada Agustus lalu viral di media sosial. Siswi inisial JI ini diduga meninggal karena tidak tahan di-bully. (IST FOR RADAR LOMBOK)

SELONG–Dunia pendidikan di Lombok Timur diterpa kejadian yang memilukan. Seorang siswi SMPN 1 Sukamulia inisial JI yang merupakan warga Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia, meninggal diduga karena di-bully oleh teman di sekolahnya.

JI yang masih duduk di bangku kelas IX ini meninggal pada Minggu (6/11/2022). Bahkan video korban mendapatkan bully atau perundungan dari teman sekolahnya itu  beredar luas di media sosial. Video itu di posting akun FB inisial ES.

Bully terjadi sekitar Agustus lalu . Dalam video itu korban mendapatkan perlakuan yang tidak pantas ketika pulang sekolah. Korban terlihat berontak bahkan berteriak karena tidak terima diperlakukan dengan kasar. Kasus ini pun kini dalam penanganan pihak kepolisian.

Kepla SMPN 1 Sukamulia Muhawwin ketika dikonfirmasi  terkait siswinya yang diduga meninggal  karena di-bully itu belum bisa memberikan kepastian.

Namun ia membenarkan jika video yang beredar beredar di media sosial itu adalah siswinya. Namun berkaitan dengan kematian korban ini dari informasi yang didapatkan  ialah karena  ada penyakit komplikasi yang diderita.

“Siswi kami ini meninggal hari Minggu lalu. Teman- teman guru sudah datang ke rumah siswa kita ini. Saya tidak sempat ke sana karena ada kegiatan.  Anak kita ini meninggal karena ada faktor penyakit bawaan. Orang tuanya sudah mengikhlaskan,” jawab Muhawwin, Selasa (8/11/2022) kemarin.

Baca Juga :  Perempuan Asal Sukamulia Ini Kabur Saat Mencoba 2 Kalung Emas di Pasar Renteng

Berkaitan dengan video siswinya yang viral itu lanjut dia, itu merupakan kejadian pada 4 Agustus 2022 lalu. Peristiwa itu terjadi di luar sekolah.

Pihaknya mengetahui kejadian itu selang beberapa hari setelah kejadian. Mereka pun langsung mengambil tindakan cepat menyelesaikan persoalan tersebut. Dan itu ditangani langsung oleh guru BK.

“Kejadian yang di video itu akhirnya bisa kita selesaikan. Siswa kita yang  ada dalam video itu sudah saling minta maaf. Sehingga kita anggap tidak ada masalah lagi,” ucapnya.

Namun video kejadian  yang telah lama ini sekarang kembali disebar di media sosial.

Selain video, beredar  juga curhatan isi hati dari korban berkaitan perlakuan bully yang diterima dari teman-temannya.

“Video itu memang sudah ada kami pegang. Soal meninggal diduga karena di-bully itu kan masih sekadar informasi yang beredar. Sehingga dikait-kaitkan dengan  kematian siswi kita ini,” terang Muhawwin

Ia menambahkan, ada dua video terkait kejadian pada Agustus lalu itu. Video satunya itu durasinya lebih panjang menampilkan pertengkaran antara siswinya itu dengan teman-temannya.

“Video yang viral ini durasinya pendek . Tapi kejadian berlangsung di hari yang sama dengan video yang berdurasi panjang,” bebernya.

Agar isu itu tidak berkembang liar pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Proses penanganan lebih lanjut  telah diserahkan sepenuhnya ke aparat penegak hukum untuk didalami lebih lanjut. Terutama berkaitan dengan korban diduga  meninggal karena di-bully.

Baca Juga :  Kain Kafan Kempis, Jenazah TGH Lalu Albayani Akbar Menghilang?

“Kita juga siap membantu kepolisian. Bahkan anak-anak kita yang ada dalam video itu juga telah dipanggil. Untuk proses lebih lanjut itu menjadi kewenangan pihak kepolisian” tutupnya.

Terpisah Kadis Dikbud Lombok Timur Izzuddin ketika dimintai tanggapan soal video yang viral ini mengatakan, kejadian itu memang telah lama terjadi yaitu Agustus lalu. Kasusnya itu pun telah ditangani oleh pihak kepolisian. “Tapi video itu sekarang di-upload lagi,” terang dia.

Berkaitan dengan kejadian ini terang Izzuddin tentunya ini harus menjadi pelajaran bagi sekolah terutama guru dan kepala sekolah. 

Di berbagai kesempatan kata dia pihaknya selalu mengingatkan  semua sekolah untuk  memperbaiki karakter anak  melalui pendekatan agama.

“Pagi sebelum belajar, anak-anak kita diajak untuk mengaji, ajak salat duha dan tetap mereka diberikan nasihat. Tidak ada cara lain untuk mencegah bully  ini kalau  tidak dengan memberikan pandangan dan memperkenalkan seperti apa penghidupan mereka yang akan datang, jelas Izzuddin.

Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya ini menjadi tugas  semua guru dan kepala sekolah. Kalau karakter anak telah ditanami dengan nilai-nilai ketakwaan diyakini tidak akan ada lagi kejadian atau peristiwa yang bisa mencoreng dunia pendidikan di Lombok Timur. (lie)

Komentar Anda