MATARAM – Pendaftaran program vaksinasi Covid-19 di RSUD Provinsi NTB melalui online penuh hingga tanggal 26 Juni 2021. Pendaftaran akan dibuka kembali setelah ada kepastian ketersediaan vaksin.
Humas RSUD Provinsi NTB, Solihin menjelaskan, penutupan pendaftaran vaksinasi melalui online untuk sementara ini ditutup hingga 26 Juli nanti. Hal ini dilakukan untuk membatasi jumlah pendaftar dengan ketersediaan vaksin. “Kita batasi sampai Senin untuk memastikan ketersediaan vaksin,” jelasnya saat dikonfirmasi Radar Lombok, Senin (19/7).
Solihin menambahkan, pihaknya menyediakan 600 kuota bagi pendaftar vaksin lewat jalur online. Mengingat pihaknya juga membuka lewat jalur offline bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses pendaftaran lewat sistem online. “Alhamdulillah kuota pendaftaran lewat online sebanyak 600 orang per hari,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, meski saat ini pendaftaran lewat online masih ditutup untuk beberapa hari kedepan. Namun tidak menutup kemungkinan akan dibuka secapatnya jika sudah tersedian vaksin. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan dari masyarakat yang hendak mendapatkan layanan divaksin di RSUD Provinsi. “Nanti kita lihat kondisi hari Sabtu. Jika tersedian vaksin kita akan buka kembali,” terangnya.
Direktur RSUD Provinsi NTB, dr H Lalu Herman Mahaputra sangat menyadari permintaan masyarakat untuk mendapatkan vaksin cukup tinggi. Tetapi karena keterbatasan kouta vaksin yang disiapkan terbatas setiap hari. Apalagi setiap hari permintaan rata-rata diangka 1000 orang lebih yang divaksin di RSUD Provinsi jika digabungkan dengan yang mendaftar lewat sistem online dan offline. Sedangkan kouta yang disiapkan sekitar 1300 vaksin setiap hari. “Insyaallah jika sudah ada ketersediaan vaksin kita akan buka lagi pendaftaran lewat online,” ungkapnya.
Apalagi, informasi yang diterima dalam minggu ini pemerintah pusat akan mendroping vaksin untuk kebutuhan di NTB. Mengingat permintaan yang cukup tinggi saat ini. “Kalau tidak salah hari Rabu nanti akan ada pengiriman vaksin dari pemerintah pusat ke NTB. Mungkin nanti kita minta penambahan vaksin yang dialokasikan ke RSUD untuk memenuhi permintaan,” sambungnya.
Pria yang karib disapa dr Jack ini menambahkan, hingga saat ini cakupan vaksinasi di RSUD Provinsi sejak menerima layanan vaksinasi hingga saat ini sudah mencapai sekitar 19 ribu orang yang sudah divaksin dosis pertama. “Kalau tidak salah sudah sampai sekitar 19 ribu orang yang sudah kita vaksin. Karena setiap hari rata-rata kita vaksin mencapai 1000 orang lebih,” bebernya.
Terakhir, dr jack mengingatkan kepada masyarakat untuk bisa bersabar bagi yang belum mendapatkan vaksin. Karena pihaknya terus berusaha untuk memenuhi ketersediaan vaksin bagi masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta jika ingin mengentahui lebih lanjut tentang program vaksin atau konsultasi soal layanan Covid-19, pihaknya telah menyiapkan layanan secara gratis melalui call center konsultasi Covid yang dapat dihubungi melalui 081-7000-1919 dan untuk layanan PCC RSUD Provinsi NTB ke nomor 0370-7857671. “Jadi kita sudah siapkan layanan yang dapat dihubungi masyarakat untuk mendapatkan edukasi langsung dari kami. Baik soal Covid maupun layanan lain yang berhubungan dengan layanan yang kami siapkan di RSUD Provinsi dan layanan ini kami siapkan secara gratis untuk semua masyarakat NTB,” tutupnya.
Kapala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr H Lalu Hamzi Fikri juga mengaku telah membatasi kouta per hari dalam pelayanan vaksinasi di fasilitas kesehatan di semua kabupaten/kota se NTB, termasuk di RSUD Provinsi NTB. Hal ini untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kerumanan di lokasi vaksinasi. “Saya menarget dengan kita sudah buat surat edaran kepada kabupaten kota untuk puskesmas minimal 100 orang divaksin. Kemudian untuk rumah sakit tipe C dan D, paling tidak 200 orang tapi untuk tipe B minimal saya sampaikan 300 orang. Tapi untuk RSUD Provinsi sanggup meraka 500 orang. Makanya saya kasi 500 orang karena terkait dengan droping vaksin kita,” katanya.
Sementara untuk stok ketersediaan vaksin, kata Fikri, dapat dimaklumi sekarang ini. Karena pengiriman juga masih bertahap dari pusat, sedangkan penyerapan vaksinasi sekarang ini cukup capat. Namun untuk ketersediaan masih ada apalagi pengiriman juga masih berjalan dari pusat. “Tetapi memang setelah kita droping sampai empat kali kemarin, memang cepat habis. Jadi kalau dulu kita yang kejar-kejar orang mau vaksin tapi sekarang kita yang didatangi,” ujarnya. (sal)