Utamakan Keselamatan, Bukan Kepraktisan

Selalu cari aman di jalan raya menggunakan standar keamanan.

MATARAM – Masih banyak masyarakat yang membonceng anak di depan motor dengan alasan praktis atau menyenangkan, tanpa menyadari bahwa tindakan tersebut melanggar aturan dan sangat berisiko terhadap keselamatan.

Satria Wiman Jaya, selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak mengabaikan keselamatan dalam berkendara.

“Membonceng anak di depan memang terlihat praktis, tapi dari sisi keselamatan sangat tidak disarankan. Posisi tersebut sangat berbahaya bagi anak karena tidak terlindungi dengan baik, dan dapat mengganggu kontrol pengendara,” jelasnya.

Baca Juga :  Cari Aman Berkendara dengan Helm Berstandar SNI

Ia menambahkan bahwa keselamatan adalah hak setiap orang, termasuk anak-anak. Risiko seperti hilangnya keseimbangan, cedera saat terjadi insiden, hingga potensi kecelakaan fatal sangat mungkin terjadi jika membawa lebih dari satu penumpang pada motor yang tidak dirancang untuk itu.

Satria mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan mempertimbangkan risiko sebelum memutuskan membawa penumpang melebihi kapasitas.

“Jangan sampai hal yang terlihat sepele justru membawa kerugian besar. Mari sama-sama tumbuhkan budaya berkendara aman mulai dari diri sendiri,” tegasnya.

Sebagai bagian dari kampanye edukasi #Cari_Aman, Astra Motor NTB terus mengingatkan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama saat berkendara di jalan.

Baca Juga :  Honda NTB Gandeng Pelajar Jadi Duta Keselamatan Berkendara

Tips Aman Membonceng Anak dengan Sepeda Motor, Patuhi Aturan Berlalu Lintas; Maksimal 1 penumpang untuk motor tanpa kereta samping. Utamakan Keselamatan, Bukan Kepraktisan anak di depan motor, risiko tinggi. Hindari posisi ini. Gunakan Helm Standar Nasional Indonesia (SNI), baik pengendara maupun anak wajib menggunakan helm. Selalu #Cari_Aman di jalan, karena keselamatan dimulai dari diri sendiri. (luk)