Usai MTQ, PJU Bypass Sengaja Dimatikan

?????????????

MATARAM-Sudah lebih dari sepekan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di bundaran bypass BIL di jalan lingkar hingga perbatasan Kota Mataram dan Lombok Barat mati total.

Pemadaman PJU sengaja dilakukan oleh Dinas Pertamanan Kota Mataram, karena lampu saat ini masih dalam tanggung jawab pemeliharaan Balai Jalan Nasional (BJN) Wilayah NTB. Karena belum diserahterimakan ke Pemerintah Kota Mataram, maka lampu yang sudah menyala dimatikan lagi untuk penataan ulang.

Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram HM. Kemal Islam mengakui lampu PJU sengaja dihidupkan untuk kepentingan event MTQ. Setelah itu lampu dimatikan lagi.” Kemarin itu sempat menyala untuk menyambut  MTQ,” tegasnya.

Lampu memang belum menjadi tanggung jawab Dinas Pertamanan.” Kita belum serah terima, makanya kita tidak bisa turun tangan,” terangnya.

Baca Juga :  Fauzan Minta Perusakan Fasilitas Umum di Bypass BIL Dipolisikan

Ia menyebutkan proyek pembangunan jalan bypass oleh BJN ini belum selesai dan belum dilakukan pemeriksaan proyek. Tetapi dalam rangka MTQ, lampu sengaja dihidupkan.

Kemarin memang pihak dinas mencoba untuk tetap menyalakan lampul. Tetapi karena daya kurang, lampu tidak bisa nyala. Yang bisa hanya lampu di bagian tengah.” Karena tidak kuat untuk semua titik lampu akhirnya kita kembalikan,” tambahnya.

Untuk membuat jalan empat jalur ini terang seperti sebelumnya, Dinas Pertamanan mengganti bola lampu dengan yang kekuatannya lebih besar.

Kalau proyek sudah selesai, sudah dilakukan pemeriksaan dan dilakukan serah terima dari BJN ke Pemkot Mataram, maka nanti Dinas Pertamanan akan bersurat ke BJN untuk mengganti lampu-lampu 60 Watt tersebut dengan 120 Watt. “ Nanti akan dipasang lagi kalau proyek ini sudah selesai dan sudah diserahkan," tegasnya.

Baca Juga :  Tiang Listrik dan Penanda di Bypass BIL Hilang?

Disisi lain, kondisi jalan yang gelap ini menjadi kekhawatiran masyarakat penggunan jalan. Terutama bagi warga yang tempat tinggalnya di sekitar bypass BIL. Jalan yang gelap dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang tidak benar.” Dulu saat masih gelap sering ada yang pacaran di pinggir jalan,” ungkap Mustiadi, warga Jerneng. Ia berharap semoga bisa secepatnya dihidupkan kembali.(ami)

Komentar Anda