PRAYA-Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (PUESDM) Lombok Tengah, mulai pusing mengurus sampah di daerah itu.
Bagaimana tidak, volume sampah di Kota Praya saja, sudah tembus 300 kubik per hari. Tak heran, jika kemudian daerah ini tercatat sebagai salah satu daerah penyumbang sampah terbesar di Indonesia. ‘’Kita masuk urutan 17 soal penyumbang sampah. Kita tidak bisa napikan itu,’’ ujar Kepala Dinas PUESDM Lombok Tengah, HL Rasyidi, kemarin (29/11).
Rasyidi mengaku, salah satu penyebab tingginya penyumbang sampah ini karena pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Karenanya, pihaknya tidak mau terlena dengan masalah itu. Pihaknya akan berupaya maksimal menangani masalah sampah ini kedepannya.
Untuk memuluskan persoalan itu, Rasyidi mengaku sudah meminta anggaran Rp 5,7 miliar khusus untuk menangani sampah. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan DPRD Lombok Tengah juga sudah menyetujui permintaan tersebut. sehingga diharapkan persoalan sampah ini bisa teratasi dengan baik kedepannya. “Tahun 2017 mendatang kita diberikan anggaran Rp 5,7 miliar. Itu murni untuk penanganan sampah,” sebutnya.
Rasyidi mengaku, pihaknya sudah bekerja maksimal menangani masalah sampah ini selama ini. Hanya saja, kurangnya jumlah fasilitas yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk membuatnya kewalahan. Seperti jumlah tempat pembuangan sementara (TPS) 48 buah, 11 armada beserta amrulnya (alat pengangkat ke atas armada) dan 30 kontainer.
Dari angka tersebut, jika dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi dan penduduk itu sangat tidak mencukupi. Sebab, idealnya di Kota Praya saja minimal untuk kontainer saja harus 50 unit dan 80 TPS. “Saat ini alat yang ada baru hanya bisa melayani di Kecamatan Praya dan sebagian kecamatan Praya Tengah, toh juga belum cukup,” keluhnya.
Dari itulah, pihaknya mengharapkan tahun 2017 dengan bertambahnya anggaran yang diberikan, permasalahan sampah khususnya di Kota Praya bisa teratasi. Jika permasalahan di kota sudah selesai, barulah aan bergerak di beberapa kecamatan lainnya untuk membangun TPS. “Semoga bertambahnya anggaran ini mampu menyelesaikan sampah di luar kecamatan,” harapnya.
Masalah sampah ini juga tak ditampik Bupati HM Suhaili FT. Dia mengaku, Lombok Tengah masuk peringkat 17 dalam sebagai daerah penyumbang sampah terbesar di Indonesia. Karenanya, pihaknya akan membuat program baru tahun 2017 mendatang. Di mana setiap kecamatan akan diintruksikan membagikan kantong plastik. ‘’Setiap desa juga akan ditempatkan TPS agar nantinya petugas pengambilan tidak kewalahan,’’ katanya. (cr-ap)