Upaya Pemerintah Kecamatan Narmada Rawat Meriam Usia 128 Tahun

PERAWATAN MERIAM: Tim dari Museum NTB melakukan perawatan khusus benda sejarah, Meriam peninggalan jaman Belanda yang ditemukan di halaman Kantor Camat Narmada. (DOK/RADAR LOMBOK)

Benda bersejarah peninggalan zaman penjajahan selalu memiliki nilai sejarah yang tinggi. Benda bersejarah juga menjadi ikon dan daya tarik wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satunya adalah Meriam berusia ratusan tahun yang ada di Kantor Camat Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

KEBERADAAN benda bersejarah berupa Meriam di Lombok, yang ukurannya sekitar 2 meter lebih 10 Cm (2.1 meter), berjumlah 2 unit. Selain di halaman Kantor Camat Narmada, satu unit lagi kini berada di halaman Museum Negeri Provinsi NTB.

Terkait pelestarian, Camat Narmada M. Busyairi menuturkan bahwa rencananya Meriam yang ada di Kantor Camat Narmada akan dibuatkan tempat khusus, dan dijadikan sebagai ikon sejarah. “Kita sedang upayakan untuk menempatkan di posisi yang pas, dibuatkan dudukan dan nanti pakai atap. Sekalian menunggu perbaikan tembok depan pembatas kantor, biar sekalian terpasang,” katanya, Selasa (7/2).

Untuk menjaga dan merawat benda bersejarah itu, Kecamatan Narmada juga bekerja sama dengan pihak Museum NTB. Pembersihan Meriam juga sudah dilakukan bebeberapa waktu lalu. “Membersihkan Meriam dari karat dan tanah, kita kerja sama dengan Museum NTB,” jelas Busyairi.

Namun kegiatan pembersihan Meriam belum selesai, karena bagian bawah belum dibersihkan. “Pembersihan belum tuntas di bagian bawahnya. Karena harus diputar balik untuk dibersihkan. Sekalian nanti (dibersihkan) kalau dudukannya sudah siap, biar sekalian diangkat,” ujar Busyairi.

Pemeliharaan meriam berusia ratusan tahun ini, bertujuan untuk mengembalikan citra sejarah, sekaligus sebagai edukasi bagi masyarakat dan para peserta didik. Termasuk diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, terkait wisata sejarah.

“Nantinya Meriam ini akan kita buatkan tempat khusus di depan halaman Kantor Camat, sebagai salah satu ikon kita disini. Sekaligus bisa mengenalkan bahwa ini adalah salah satu bukti sejarah kuatnya dan gigihnya perjuangan para pejuang bangsa dalam melawan penjajah Belanda dimasa lalu,” ujarnya.

Keberadaan Meriam di Kantor Camat Narmada ini juga menjadi perhatian khusus pihak Museum Negeri NTB. “Kami membawa tim khusus untuk membersihkan Meriam bersejarah ini. Karena Meriam ini memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi,” ungkap Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam.

Dijelaskan, Meriam ini merupakan salah satu peninggalan Belanda yang ada di NTB. Ia memperkirakan Meriam ini dibuat di Inggris, berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Dimana Meriam di Kantor Camat Narmada ini jenisnya sama persis seperti yang ada di halaman Gemilang Kolaboratif Area Kantor Museum NTB.

Nuralam mengatakan bahwa pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap benda benda peninggalan zaman perang dulu, karena memiliki nilai sejarah dan histori terhadap perjuangan bangsa. Benda-bendayang memiliki nilai sejarah tinggi, juga dapat menjadi daya tarik wisata sejarah di NTB.

“Nilai sejarah yang tinggi, apabila dikemas dengan baik, tentu akan menjadi daya tarik wisata, khususnya dalam bidang sejarah. Tentu keberadaan benda bersejarah ini harus tetap dirawat dan dijaga, agar tidak rusak,” ujarnya.

Meriam tinggalan Belanda sekitar tahun 1894 silam ini lama terkubur dalam tanah di halaman Kantor Camat Narmada, yang bahkan diatasnya telah dibangun pondasi tiang bendera. Setelah dilakukan penggalian beberapa bulan lalu, ditemukan Meriam tinggalan penjajah Belanda ini.

Sementara Pemkab Lobar sendiri, saat ini sedang menyiapkan keberadaan Museum Daerah Lobar, yang nantinya dapat menjadi tempat untuk penyimpanan benda-benda bersejarah di Lobar. “Pemkab Lobar tentu akan mendukung segala bentuk kegiatan pelestarian cagar budaya, karena itu merupakan kekayaan budaya yang dimiliki daerah,” kata Sekda Lobar, H. Ilham.

Sekda berharap dalam hal pelestarian cagar budaya, hendaknya tetap melibatkan masyarakat. Karena tidak menutup kemungkinan masyarakat masih banyak menyimpan benda-benda bersejarah. Edukasi  dan pemahaman kepada masyarakat tentang pengelolaan benda bersejarah harus digalakkan, dengan demikian masyarakat akan faham tentang pemeliharaan benda bersejarah dengan baik.

“Apalagi sebagian besar masyarakat memiliki benda peninggalan sejarah yang harus tetap dirawat, serta dijaga, agar tidak punah dan lapuk dimakan usia. Pemkab Lobar akan segera membentuk Pokja Pendirian Museum Daerah Lobar, agar semua potensi benda sejarah di daerah ini terdata,” pungkasnya. (ZULFAHMI – LOMBOK BARAT)

Komentar Anda