Upaya Pemdes Bug Bug Antisipasi Penyakit di Musim Hujan

GOTONG ROYONG: Masyarakat Desa Bug Bug rutin melakukan pembersihan selokan setiap 3 kali seminggu, untuk mengantisipasi merebaknya penyakit di musim hujan. (Pemdes for radarlombok.co.id)

GIRI MENANG—Berbagai langkah dan kebijakan dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Bug-Bug, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), untuk mengantisipasi penyakit yang sering menyerang masyarakat saat musim hujan. Seperti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberculosis (TBC) atau TB, dan penyakit lainnya.

Kedua penyakit tersebut, kata Kepala Desa Bug Bug, H. Sukardan Abdy, SH, sering terjadi saat musim hujan tiba. Sehingga dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemdes, diharapkan mampu menekan angka penderita penyakit tersebut. Salah satunya yaitu melalui gerakan menjaga kebersihan di setiap dusun.

“Alhmdulillah, kami terus melakukan upaya sebelum dan saat musin hujan tahun ini (2020), untuk mengantisipasi penyakit DBD maupun TB di masyarakat. Caranya, dengan rutin melakukan pembersihan lingkungan disetiap dusun,” ucap Sukardan, saat ditemui radarlombok.co.id diruang kerjanya, Kamis (27/2/2020).

Disampaikan Sukardan, Kades Bug-Bug yang baru sekitar 2 tahun menjabat ini, selama musim hujan tahun ini, warganya yang positif terkena penyakit DBD hanya 1 orang, dan suspect 6 orang. Sementara yang menderita TB hanya 2 orang saja. “Alhamdulillah, semua sudah sembuh,” terangnya.

Untuk mewaspadai saat puncak musim hujan seperti saat ini, katanya, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar rutin menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari rumah sendiri maupun lingkungan sekitarnya dengan pola 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) setiap ada genangan air. Sehingga nyamuk tidak bisa berkembangbiak di dalam rumah maupun diluar rumah.

“Intinya masyarakat kita dorong menjaga kebersihan, dan kita juga dorong kader Posyandu melakukan penyuluhan di setiap dusun. Kita juga kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan, yang Alhamdulillah sudah 2 kali dilakukan pengasapan (fogging) di dua dusun,” ungkap Sukardan.

Disamping itu, sambungnya, melalui musyawah desa pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada penyakit DBD maupun TB saat musim hujan. Bahkan setiap ada kegiatan, tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat.

“Kita juga buatkan program tiga kali dalam seminggu, masyarakat di setiap dusun melakukan gotong-royong membersihkan selokan air, yakni pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Aksi bersih ini rutin kita lakukan, untuk tetap waspada,” ucap Sukardan.

Meski demikian, kendala yang dihadapi ketika ada masyarakat yang terkena TB, pihaknya masih kesulitan untuk memberikan pengobatan dengan cepat, sehingga tidak menular ke warga lainnya. Karena itu, dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, pihak Pemdes Bug Bug merencanakan membangun Pukesdes (pusat kesehatan desa) sebagai program prioritas APBDes 2020.

Disamping program prioritas lainnya seperti penyediaan sarana dan prasarana olahraga, serta di bidang pemberdayaan. “Setidaknya ada dua program prioritas yang kita rencanakan akan kita bangun di Desa Bug Bug. Salah satunya adalah Puskesdes dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat desa. Insya Allah lahan sudah kita siapkan, dengan alokasi dana sekitar Rp 200 juta, yang kita ambil dari Dana Desa tahun 2020. Di termin pertama kita sudah bangun,” ungkapnya. (sal)

Komentar Anda