Unram Pastikan Dosen dan Mahasiswanya Tidak Terlibat HTI

Prof Dr Lalu Wiresapta
Prof Dr Lalu Wiresapta Karyadi (Dok/)

MATARAM— Universitas Mataram (Unram) memastikan tidak ada dosen dan mahasiswanya yang menjadi pengurus maupun anggota  Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Pihak kampus telah melakukan pengecekan internal  sebagai tindaklanjuti instruksi Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi agar mendata dosen dan mahasiswa yang menjadi anggota HTI.  “Sesuai apa yang kita lihat, kami pastikan di kampus kami bebas dari organisasi yang sudah dibubarkan itu,” kata Wakil Rektor  I Unram Prof Dr Lalu Wiresapta Karyadi Senin kemarin (31/7).

Pihaknya tambah Wiresapta, tidak menemukan ada kegiatan yang menjurus penyebaran paham radikal. Selama ini, kegiatan kegiatan organisasi di internal kampus  semuanya positif.  Termasuk  Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dinilai kegiatannya tidak ada yang menyimpang. ”Yang ada cuma LDK saja yang berkegiatan, tapi itu kita periksa dengan teliti dulu isi kegiatannya,” tambah Wirasapta.

Baca Juga :  Tunjangan Sertifikasi Guru Non PNS Terlambat

Wakil Rektor III Unram Dr H Natsir sebelumnya mengatakan, sejak awal ada rencana pembubaran HTI, pihaknya langsung mengambil langkah pengawasan di internal mahasiswa. Hal itu dilakukan  supaya  bisa segera mengetahui dan memetakan mahasiswa yang terlibat dalam organisasi ini. Namun sejauh ini, pihaknya tidak menemukan  keterlibatan mahasiswanya dalam organisasi itu. ” Kalaupun ada isu yang beredar terkait Unram  dengan HTI,  itu  oknum yang kurang kerjaan saja. Sudah lama kita pantau.

Baca Juga :  Rawan Pesta Perayaan Tahun Baru, Sekolah dan Ortu Harus Awasi Siswa

Salah satunya dengan teliti terhadap kegiatan yang mereka (mahasiswa) adakan. Tapi tidak ada yang menjurus seperti itu (terlibat HTI),” bebernya.

Namun jika pihaknya luput dan akhirnya mengetahui ada mahasiswa terlibat, maka kampus akan mengambil langkah-langkah tegas seperti pemberian sanksi setelah melalui pembinaan. Apalagi ini langsung atas dasar instruksi dari kementerian riset dan perguruan tinggi.“Jelas kita akan proses mahasiswa yang terlibat, tapi sampai saat ini kita belum temukan adanya mahasiswa kita yang terlibat,” katanya. (cr-rie)

Komentar Anda