Unram Gandeng Slandia baru Sejahterakan Masyarakat NTB

KERJASAMA: Pihak Unram dan Massey University New Zeland sepakat bekerjasama dalam program IFSCA untuk menyejahterakan masyarakat NTB (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Universitas Mataram (Unram) kian serius mengabdi terhadap masyarakat. Buktinya, Rabu (16/11), Unram menandatangani nota kerjasama dengan pemerintah Slandia Baru melalui Massey University.

Kerjasamanya kedua belah pihak ditekankan pada bidang pengembangkan agribisnis dalam bidang pertanian dan peternakan. Diantaranya yang sudah berjalan yakni Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Dompu. Keduanya kini tengah berjalan serius menjalankan potensi alam yang dimilikinya.

Rektor Unram, Prof. Dr. H. Sunarpi PhD mengatakan, kerjasama yang dibangunnya tersebut sudah berjalan satu tahun. Kedua pihak menandatangani kerjasama sejak tahun 2015 lalu. Kerjasama ini disebut sebagai program, East Indonesia Innovative Farm System and Capability for Agribusiness Activity (IFSCA).

Baca Juga :  Pemilihan Rektor Unram Ditunda Lagi ?

Dalam kesempatan penandatanganan kerjasama itu, Sekda NTb Rosiadi Sayuti juga hadir dilokasi. Kehadiran Sekda tidak lain untuk menyimak progres kerjasama dan perkembangan kemajuan program yang ditelurkan di dua kabupaten tersebut.

Program ini, sambungnya, akan berlangsung sampai 4 tahun. Namun sejauh ini untuk durasi satu tahun saja menrutnya, sudah ada perkembangan yang signifikan di kedua kabupaten tersebut. Misalnya seperti di wilayah Dompu untuk perkembangan pertanian dan peternakan, sudah memiliki perkembangan yang cukup signifikan.

Bentuk perkembangan yang bisa dilihat, jelasnya, mulai dari cara beternak. Semula sapi-sapi warga dibiarkan berkeliaran begitu saja, tapi sekarang masyarakat setempat sudah mau membuat kandang sendiri dengan dibantu dari pihak Unram dan Slandia Baru.

Baca Juga :  Kreatifitas Enam Mahasiswa Unram Hadirkan Produk Jam Kain Tenun

Sementara Leader Project IFSCA Unram, Taufik Fauzy menyampaikan hal yang senada. Dengan seriusnya mengelola program tersebut, pihaknya kini tengah menyiapkan pusat agrobisnis di dua daerah yang menjadi binaannya. Pihaknya akan menyediakan fasilitas seperti kendaraan roda tiga dan fasilitas lainnya.

Adapun untuk penyuluh yang bertugas dalam program ini sebanyak 8 orang. Yakni 3 orang untuk wilayah KLU dan 5 orang untuk wilayah Dompu. Tujuannya guna mengontrol apa yang menjadi agendanya setiap ada yang harus dievaluasi dari semua kelompok di masing-masing wilayah. (cr-rie)

Komentar Anda