MATARAM—Gelaran Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNB) punya sisi positif dalam hal anggaran. UNBK dianggap bisa menghemat anggaran negara.
Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H. Syukran mengatakan, sekolah pelaksana UNBK sudah semakin banyak di NTB. Kondisi ini berdampak pada penghematan terhadap keuangan negara.
“Kita tidak ada dengar lagi anggaran pengiriman soal, pencetakan soal, pemindaian dan sejenisnya seperti saat menggunakan ujian berbasis kertas,” ungkapnya, Senin (27/2).
Pemanfaatan teknologi komputer dalam ujian nasional, jelasnya, cukup tepat menjawab minimnya keuangan negara. Di lain sisi, efisiensi waktu dan penyederhanaan model ujian juga sangat dirasakan. Dalam proses UNBK tidak banyak dibutuhkan pengawas memantau siswa.
[postingan number=3 tag=”unbk”]
Sisi positif lain yang dirasakan dari UNBK, bebernya, potensi kenbocoran soal bisa ditekan oleh pemerintah. Praktis, tidak perlu terlalu khawatir terkait keberadaan joki soal ujian nasional.
Terpisah, Sekertaris Dewan Pendidikan Provinsi, H. Nurdin mengatakan, pemerintah sudah semakin terbuka dan semakin memikirkan hal hal yang baik tentang dunia pendidikan di Indonesia. Proses pelaksanaan UNBK, disebutnya juga membuktikan kian berkualitasnya para pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan.
“Kita sangat senang dengan proses UNBK ini, karena sangat efektif dan efisien dalam banyak hal,” jelasnya.
Lantaran itu, ia pun berharap agar kedepan semakin banyak sekolah yang menggunakan system UNBK. Namun demikian, pemerintah harus memiliki komitmen kuat menyelesaikan fasilitas penopang kebutuhan yang diharus dipenuhi sekolah. (cr-rie)
