UN SMP/MTs Hari Pertama Lancar

UNBK: Puluhan siswa SMPN 6 Mataram nampak menjalankan UNBK kemarin (SUDIR/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP/MTs di hari pertama, baik UNKP maupun UNBK tahun dihadapkan beberapa kendala. Ini terbukti dari adanya salah satu SMP yang kekurangan lembar soal dan adanya siswa yang tidak ikut ujian karena sakit.

“UN pertama ini kami akui masih ada kendala yang akan kami jadikan pelajaran untuk hari selanjutnya,” kata Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mataram, H. Lalu Muhamad Sidik, Selasa (2/5).

Kendala yang terjadi di lapangan, jelasnya, yakni kekurangan soal di salah satu sekolah yang tidak disebutkan namanya. Kekurangan itu terjadi menurutnya, akibat dari kekeliruan pihak pusat yang mengirim lembar soal tersebut. Jumlah soal yang harus diterimanya adalah 15 lembar, nyatanya pihak sekolah bersangkutan hanya menerima 5 soal saja. Praktis, ini juga bagian dari kendala yang harus selalu diperhatikan.

Adapun kendala lain yang dialami adalah, adanya siswa yang tidak bisa ikut UN. Ini karena siswa bersangkutan sakit.

Namun meskipun ada kendala, pelaksanaan UN tetap berjalan normal dan lancar. “Ya ada kendala kita, tapi pelaksanaannya tetap berjalan baik kok,” tambahnya.

Sementara Kepala SMPN 2 Mataram, H. Lalu Suwarno mengatakan, untuk pelaksanaan pengalaman pertama diakuinya memang selalu terjadi kendala.persoalan ini disebutnya harus menjadi bahan evaluasi.

Jumlah siswa yang mengikuti UNBK di sekolah dipimpinnya sebanyak 358 dengan 120 siswa per sesi. Ruangan yang dimanfaatkan sebanyak 4 unit dengan 3 sesi.

Dari jumlah tersebut, pihaknya mengaku tetap mengupayakan proses ujian  berjalan maksimal. Ini karena pihaknya jauh sebelumnya sudah menyediakan genset dan modem untuk mengantisipasi macetnya listrik dan jaringan internet.

Di hari pertama pelaksanaan UN, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, H. Sudenom memantau  pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di dua tempat. Kedua tempat itu yakni, SMPN 6 Mataram dan MTsN 2 Mataram.

Dari pantauan di dua sekolah tersebut, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan, pada prinsipnya UNBK berlangsung lancar tanpa kendala berarti. Meski diakui dari seluruh siswa peserta UNBK di dua sekolah, ada yang tidak hadir karena sakit dan akan mengikuti UNBK susulan pada tanggal 22-23 Mei 2017 mendatang.

“Secara keseluruhan lancar, kendala teknis tidak ada. Tapi karena keterbatasan jumlah komputer, terpaksa siswa peserta dibagi dalam tiga shift”, jelasnya.

UNBK di Kota Mataram lanjut Wali Kota, belum dapat diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Kota Mataram. UNBK tahun 2017 hanya diikuti oleh 15 sekolah dengan sejumlah 60 persen komputer yang digunakan berupa pinjaman dari siswa. Kedepan, Wali Kota mengatakan akan merencanakan secara bertahap, baik pengadaan komputer untuk pelaksanaan UNBK maupun menambah jumlah sekolah peserta UNBK.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kota Mataram Terima Aduan Pungli PPDB

UN Tingkat SMP/MTs tahun 2017 dimulai bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional. Hal tersebut diatakan Wali Kota menjadi momentum yang baik untuk secara bersama-sama mengambil tekad meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Mataram. “Masih banyak yang harus ditingkatkan. Infrastruktur sekolah, kekurangan jumlah pendidik, kompetensi pendidik, juga sinergi pemerintah dengan masyarakat”, tutupnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 6 Mataram Azizudin M.Pd mengatakan, peserta ujian nasional sebanyak 133, satu siswa tidak mengikuti UN karena sakit. Siswanya dirawat di Risa Klinik, nantinya akan mengikuti ujian susulan. ‘’Pelaksanaan berjalan lancar, tanpa ada kendala.  Sekolah sudah menyiapkan perangkat pinjaman ke orang tua siswa, untuk menutupi kekurangan komputer. Kita pinjem laptop siswa berdasarkan persetujuan orang tua,’’ katanya.

Bergeser  ke Lombok Tengah (Loteng), terdapat sebanyak 16.285 orang peserta UN. Jumlah ini terdiri dari peserta UNBK dan UNKP.

Di hari pertama, khusus bagi sekolah dan madrasah yang menggelar UNKP mengalami kekurangan soal untuk Bahasa Indonesia. Seperti yang terjadi di SMP Islam Darul Habibi NW Paok Tawah Desa Buntut Baok Kecamatan Praya Loteng.

Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Loteng, H. Jumadi mengakui, di sejumlah sekolah dan madrasah, pernah melaporkan adanya kekurangan soal untuk mata pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia. “Kan pelajaran pertama baik UNBK ataupun UNKP, itu Bahasa Indonesia. Namun ada diantara sekolah penyelenggaran UNKP, mengalami kekurangan soal, seperti yang di SMP Islam Darul Habibi,” katanya.

Terhadap kekurangan tersebut lanjutnya, pihaknya sudah menyurati ketua Kelompok Kerja Madrasah (KKM) untuk segera memperbanyak soal. “Saya sudah surati ketua KKM MTsN Moel Praya, dan tadi selang setengah jam mendapatkan kabar jika kekurangan itu sudah diatasi,” katanya.

Kekurangan soal itu, jelasnya, hanya kesalahan tekhis. Namun itu tidak membuat proses UNKP terganggu.

Dikatakan di Loteng, yang melaksanakan ujian menggunakan komputer ada 14  sekolah dan madrasah. Untuk sekolah sebanyak 2 sekolah yakni SMPN I dan 2 Praya, sedangkan untuk madrasah sebanyak 12 madrasah, lima negeri dan tujuh swasta.

Dijelaskan, dari  16.285 jumlah peserta jika dikalkulasikan untuk SMP ataupun MTs untuk wanita sebanyak 8.362 orang dan laki laki sebanyak 7.923 orang peserta.

Baca Juga :  Sistem UNBK Dikeluhkan Orangtua

Selanjutnya jumlah subryon di Loteng yakni untuk SMP sebanyak 17. Sedangkan untuk MTs 7 subrayon. Praktis, semua subrayon berjumlah 24. Selanjutnya sekolah atau madrasah sebagai penyelenggara, untuk SMP sebanyak 88 dan untuk MTs sebanyak 169. Dari jumlah itu terdapat 257 penyelenggara.

Sedangkan untuk sekolah dan madrasah yang bergabung, untuk  SMP sebanyak 68 dan MTs 84. Sehingga berjumlah 152 sekolah dan madrasah yang masuk bergabung.

Jumadi menambahkan, dari jumlah tersebut jumlah sekolah dan madrasah di Loteng  sebanyak 409 lembaga dan itu tersebar di seluruh wilayah Loteng, terhitung dari perkotaan sampai perkampungan.

Sementara itu di Lombok Timur, pelaksanaan UN juga lancar. Tidak ada kendala berarti yang dialami dalam proses ujian.

Kepala SMPN 1 Selong, Safruddin mengatakan, pelaksanaan UNBK di sekolah ini merupakan kali keduanya. Lantaran ada pengalaman tahun sebelumnya,  praktis tidak ada kendala begitu berarti yang dihadapi pihaknya.

“Untuk SMPN 1 Selong pelaksanaan UNBK dibagi menjadi tiga sesi dan berada di empat ruangan yang di mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 Wita,” ungkapnya, Selasa (2/5).

Lancarnya pelaksanaan UNBK pada hari pertama ini disebabkan dengan  pengalaman pada tahun sebelumnya. Dimana pada tahun pertama hanya beberapa kendala yang menjadi perseolan. Baik dari segi sarana maupun prasarana sudah bisa diatasi.

“Karena sudah ada pengalaman jadinya kesulitan dan kendala yang kemungkinan akan ditemukan sudah bisa diatasi secara baik,” jelasnya.

Di Kabupaten Lombok Timur, SMPN 1 Selong pada saat ini ditunjuk sebagai ketua subrayon yang ditunjuk  melaksanakan UNBK pemerintah. “Jumlah sekolah yang dibawah subrayon kita yang ikut UNBK di Lombok Timur sebanyak 19 sekolah yaitu subrayon khusus untuk UNBK,” ujarnya.

Selain pelaksanaan UNBK berjalan Lancar, pelaksanaan  UNKP di sejumlah sekolah yang ada di Lomok Timur juga demikian. “Untuk pelaksanaan UNBK pada Subrayon 10 Kecamatan Jerowaru juga berjalan lancar. Baik dari jumlah soal beserta pendistribusian soal berjalan sesuai dengan harapan,” ungkap Kepala Unit Pendidikan da Kebudayaan (Diikbud) Cabang Jerowaru, Lalu Mustofa Bakri .

Untuk Kecamatan Jerowaru, jelasnya, tidak ada satupun menggunakan UNBK. Agar tidak terjadi kebocoran, pihak Dikbud sudah mengamankan semua soal ke kantor kepolisian sektor Jerowaru. (cr-rie/dir/cr-ap/cr-wan)

Komentar Anda