TANJUNG –Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Muhadjir Effendy, berencana akan memberlakukan moratorium Ujian Nasional (UN) mulai tahun ajaran 2016-2017. Moratorium tersebut akan meniadakan pelaksanaan UN pada 2017.
Lantaran wacana itu, menjadi pro dan kontra di sejumlah daerah bahkan Kabupaten Lombok Utara. Beberapa siswa mengaku, mendukung jika UN tersebut ditiadakan. “Iya kita lega karena selama ini UN seperti mimpi buruk buat saya," ujar salah satu siswa di SMA 1 Tanjung, I Ketut Ega, Rabu (30/11).
Menurutnya, UN terkesan tidak adil. Pasalnya siswa yang notabene pintar secara akademik, jika nilai UN nya jeblok maka nilainya pun ikut terancam. “Karena yang pintar belum pasti dapat nilai bagus, ini kan nasibnya bergantung kalau begitu," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Dikbudpora) KLU, Suhrawardi mengatakan, pihaknya bakal menunggu kebijakan yang akan diterapkan ini. “Sekarang kan belum final ya, kita menunggu saja karena kami di daerah ini hanya menjalankan amanah pusat," katanya.
Jika nanti benar dihapus maka sekolah yang harus menentukan kelulusan siswa. Namun harus dilihat dari tingkah laku siswa sendiri selama tiga tahun. “Karena bukan hanya nilai yang dilihat," pungkasnya.(flo)