UMMAT Segera Umumkan Temuan Pemalsuan Slip Pembayaran SPP

Gedung kampus Fakultas Kesehatan UMMAT di Pagesangan, Kota Mataram. (IST/ RADAR LOMBOK)

MATARAM – Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Syafril mengatakan sanksi akan diberikan kepada oknum mahasiswa yang telah memalsukan slip SPP sesuai dengan pedoman berlaku.

“Kita sudah siapkan sanksi, ringan, sedang dan berat. Hal ini sudah diatur sesuai dengan pedoman kemahasiswaan,” kata Syafril kepada Radar Lombok, Rabu (5/4).

Dikatakan, jumlah mahasiswa sebanyak 248 kasus slip pembayaran SPP palsu.

Terkait apakah adanya oknum mahasiswa dan pejabar UMMAT yang terlibat dalam pemalsuan slip SPP tersebut, Syafril mengaku belum mendapat laporan dari tim secara tertulis. Namun secara tim internal sudah ada hasilnya, tapi masih dikoordinasikan bersama Rektor, PWM dan BPH.

Baca Juga :  557 Peserta Tes UTBK-SBMPTN Gelombang I Didiskualifikasi

“Jadi di internal universitas ini tidak memutuskan keputusan itu secara tergesa-gesa harus penuh dengan pertimbangan serta analisa dan kejadian,” jelasnya.

Selain itu, Rektor sebagai penanggungjawab mempertimbangkan banyak hal terkait hal tersebut. Untuk kapan keputusan akan dikeluarkan, semuanya kembali kepada rektor yang memutuskan.

“Kalau kita tergantung dari intruksi pimpinan untuk menyampaikan ke publik,” katanya.

Sebelumnya, Rektor UMMAT Abdul Wahab menyikapi beredarnya informasi pemalsuan slip pembayaran SPP mahasiswa. Dalam perkembangan kasus itu, UMMAT menyayangkan tindakan sebagian mahasiswa yang melakukan pembayaran SPP menggunakan slip palsu. Temuan awal sebanyak 248 kasus slip pembayaran SPP palsu yang dilakukan oleh pihak universitas merupakan bukti bahwa kampus sudah teliti dan hati-hati dengan tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum mahasiswa.

Baca Juga :  Unram Minta Maaf Atas Postingan Oknum Mahasiswi KKN

Menurutnya, persoalan ini sebenarnya masalah lama, namun, pihaknya akan tindak tegas oknum-oknum yang terlibat untuk kepentingan menyelamatkan kampus dan menjaga citra Persyarikatan Muhammadiyah.

“Saya harus menuntaskan persoalan ini segera,” tegasnya. (adi)

Komentar Anda