UMKM NTB Sepakati Kontrak Ekspor Kopi

EKSPOR-KOPI
STAND NTB : Kunjungan Presiden Joko Widodo ke stan UMKM binaan BI NTB usai membuka pameran KKI di Jakarta Convention Center (12/7) lalu. (Ist for Radar Lombok)

MATARAM – Komoditas kopi yang dikelola Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di NTB menembus pasar ekspor. Nilai kontrak ekspor mencapai Rp 1,01 miliar. ” Semoga pencapaian ini menjadi momentum bagi UMKM kita yang ada di NTB khususnya UMKM binaan Bank Indonesia sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” demikian dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi NTB Achris Sarwani, Rabu (17/7).

Kerjasama pelaku UMKM kopi ini tidak terlepas dari peran pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang diadakan di Jakarta belum lama ini. Festival ini dirancang untuk mendukung UMKM sebagai pilar perekonomian dan langkah strategi BI dari segi pemasaran untuk menghubungkan UMKM dengan tiga pihak. “ Tiga pihak tersebut dari international buyer, korporasi skala global, dan desainer yang memiliki akses ke pasar internasional,” ungkapnya.

Dikatakannya, pada kegiatan KKI ini turut hadir 15 produk UMKM NTB yang terdiri dari tujuh UMKM kategori kain dan delapan UMKM kategori kerajinan. Produk-produk kreatif yang ditampilkan dalam kegiatan tersebut memiliki nilai.” Ada nilai otentik yang original, nilai budaya, mengangkat citra daerah, nilai ekonomis tinggi, dan berkualitas ekspor,” ungkapnya.

Untuk kategori kain, beberapa kain tenun khas NTB juga dipamerkan. Seperti kain tenun Pringgasela Lombok Timur, kain tenun Kembang Kerang Lotim, kain tenun Batu Jai Lombok Tengah, kain tenun Gumise Lombok Barat, kain tenun Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU), kain tenun Bima dan kain tenun Sumbawa. ” Sedangkan untuk kategori kerajinan, UMKM NTB menampilkan produk mutiara, kerajinan ketak, dan produk turunan dari kain tersebut di atas seperti tas tenun, dasi tenun, dompet tenun, sepatu tenun, dan masih banyak lagi,” tuturnya.

Selama tiga hari pelaksanaan pameran, puluhan UMKM NTB berhasil membukukan penjualan dan pemesanan barang sebanyak Rp 850 juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 31 persen, dibanding tahun lalu yang hanya mencapai Rp 648 juta.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB, Hj. Putu Selly Andayani mengatakan, produk panganan seperti kopi memang tengah diincar para buyer luar. Mengingat, kualitas kopi yang dimiliki Lombok dan Sumbawa tak kalah dengan biji kopi dari daerah lain.” Kopi kita kalau dibandingkan dengan kopi dari daerah lain, tidak kalah enak buktinya sudah banyak pelaku UMKM berhasil memasarkan kopi di skala nasional maupun internasional,” katanya.(cr-dev)

Komentar Anda