ULP Lobar Lelet Tangani Proses Lelang

ULP Lobar Lelet Tangani Proses Lelang
GOR : Kondisi GOR Mini Gerung yang saat ini dalam tahap proses lelang. (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG-Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Lombok Barat nampaknya masih lelet menangani lelang. Pasalnya e-lelang cepat yang digadang-gadang di awal tahun oleh Kepala Bagian Pembangunan Setda Lobar Heri Ramadhan, tidak bisa dilaksanakan pada seluruh lelang. Alasannya aplikasi e-lelang cepat yang diperoleh dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) belum bisa men-cover seluruh item Rencana Anggaran Biaya (RAB) harga standar barang. Utamanya RAB dalam bidang konstruksi fisik. Dengan demikian, lelang yang seharusnya bisa diperpendek dalam waktu empat hari malah kini molor menjadi minimal sebulan. “Jadi dari sekian yang sudah kita lelang tahun ini, baru satu yang sudah menerapkan e-lelang cepat yakni pengadaan oleh PDAM Giri Menang,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/3).

[postingan number=5 tag=”lelang”]

Seperti hingga Kamis kemarin ULP baru menampilkan tujuh pengadaan yang dilelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Diantaranya yang sudah selesai lelang menggunakan e-lelang cepat adalah pengadaan meter air dan pipa serta aksesoris sambungan baru milik PDAM dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai Rp 12,3 miliar. Kemudian enam pengadaan yang masih menggunakan metode e-lelang biasa, kini prosesnya rata-rata masih dalam tahap pengumuman pascakualifikasi download dokumen pengadaan dan download dokumen pengadaan upload dokumen penawaran.

Baca Juga :  Jadwal Lelang Aset Hotel Santosa masih Belum Jelas

Keenam proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lobar tersebut di antaranya peningkatan/pembangunan Jaringan Irigasi (DAK) DI. Pelangan dengan HPS Rp 2,3 miliar, rehabilitasi/perbaikan prasarana irigasi (DAK) DI. Mencongah dengan HPS Rp 499,73 juta, rehabilitasi/perbaikan prasarana irigasi (DAK) DI. Embung Telaga Lebur dengan HPS Rp 749,89 juta, rehabilitasi/perbaikan prasarana irigasi (DAK) DI. Buntopeng dengan HPS Rp 498,9 juta, rehabilitasi/perbaikan prasarana irigasi (DAK) DI. Embung Tibu Kuning dengan HPS Rp 499,89 juta dan rehabilitasi/perbaikan prasarana irigasi (DAK) DI. Embung Bantir I dan II dengan HPS Rp 499,45 juta. “Sebenarnya ada total 12 yang dalam proses lelang. Tetapi yang baru ditampilkan di LSPE sekitar tujuh. Di antaranya GOR Mini Gerung yang menjadi perhatian,” jelas Heri.

Baca Juga :  Membangun Lombok Barat bersama Ulama

Lebih lanjut diterangkan, saat ini beberapa SKPD di dalam pengajuan lelang ke ULP masih terkendala dengan penyesuaian OPD baru. Belum lagi dengan sejumlah pengadaan yang masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. “Juklak/Juknis itu berlaku secara nasional, itu yang masih ditunggu. Yang jelas kita ingin agar lelang proyek dan pengerjaan bisa cepat sesuai instruksi bupati,” tandasnya. (zul)

Komentar Anda