Uji Coba Program MBG Dimulai di Kota Mataram

MATARAM — Uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) akhirnya terlaksana di Kota Mataram. Uji coba baru dilaksanakan dibeberapa sekolah di Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Senin (13/1). Uji coba antara lain dilaksanakan di SMPN 8 Kota Mataram yang dimulai pukul 09.15 Wita.

Ragam tanggapan siswa tentang menu makanan yang didapati saat uji coba program MBG di hati pertama. MBG disediakan pada nampan aluminium berukuran 40 centimeter x 35 centimeter. Nampan yang tengahnya ada lima kotak, masing-masih berisikan nasi, daging ayam goreng tepung, tempe, sayur tahu tumis campur kacang dan dua buah nanas berukuran kecil.

Setelah di makan, muncul Beragam tanggapan siswa. Antara lain lauk yang disajikan kurang pedes, tidak seperti menu makanan yang sering di makan di rumah. “Rasanya sih enak, tapi tidak ada sambalnya. Harusnya ada sambal jadi kan makanannya kurang pedas,” ujar Nasya Siswa SMPN 8 Mataram.
Meski masih duduk di bangku SMP. Siswa pada umumnya di Lombok sudah terbiasa dengan makanan pedas. Siswa mengaku butuh sambal untuk ditambahkan di menu makanan yang disajikan.

Sebagai pecinta sambal, menurutnya menu yang disajikan terlalu manis. Misalnya untuk tumis yang dominan rasa manis. Meski demikian, dibandingkan dengan makanan yang dijual di kantin sekolah. Menu makan program MBG lebih enak. “Kalau di kantin itu satu porsinya Rp 5 ribu menunya tempe, telur dan mie. Kalau ini memang lebih enak ada ayamnya juga,” katanya.

Baca Juga :  Tren Pelajar “Bobo Sore” Makin Marak

Dira, siswa SMPN 8 Mataram program MBG menjadikannya bisa berhemat. Karena uang saku yang diberikan orang tua tidak digunakan membeli makan di kantin sekolah saat jam istirahat. Uang saku Rp 10 ribu miliknya bisa digunakan membeli keperluan lain. “Uang untuk membeli makan jadinya tidak kepakai. Iya bisa lebih hemat jadinya,” ungkapnya.

Jadi catatan juga adalah, menu MBG tidak termasuk air minum ataupun susu seperti di daerah lain. Untuk itu, di kesempatan berikutnya pihak sekolah meminta siswa membawa air minum sendiri. “Air minum dan sendok juga tidak ada. Nanti kita yang bawa,” terangnya.

Kepala Sekolah SMPN 8 Mataram, Sulasmi mengatakan, di sekolahnya ada 821 siswa dengan 23 rombongan belajar (rombel) yang menjadi peserta uji coba program MBG. “Alhamdulilah kami mendukung sepenuhnya dari penerimaan sampai distribusi ke kelas-kelas. Anak-anak Alhamdulillah senang dan cocok dengan menunya, tadi beberapa ada yang kurang sambel katanya. Tapi tetap kita edukasi ini adalah program pemerintah untuk investasi anak-anak kedepan. Terima kasih sudah memilih kami sebagai lokasi uji coba program MBG,” katanya.
Di mengakui pada pembagian MBG tidak ada susu dan air minum.

Baca Juga :  Kota Mataram Tuan Rumah Kontes Ikan Koi

Dikarenakan pihak sekolah tidak ingin ada sampah plastik. “Kami sarankan anak-anak kemarin untuk membawa sendok dan air minum di tumbler. Terus membawa tempat makan kalau dia tidak terbiasa makan pagi jadi boleh dipindahkan ke tempatnya sendiri. Karena tempat yang disediakan vendor akan dibawa dan kasih lagi besok seperti ini,” ungkapnya.

Pada hari pertama pelaksanaan program MBG, sekolah merasakan beberapa kendala. Terutama adalah soal waktu pendistribusian makanan ke siswa. “Karena hari pertama dari penerimaan kami butuh waktu setengah jam. Kemudian distribusi ke kelas setengah jam. Jadi waktu istirahat kami hanya 20 menit itu kurang. Tapi kedepannya kita akan sesuaikan supaya tidak menggangu jam belajar anak-anak. Kalau bisa diberikan untuk makan siang saja karena itu las anak-anak sedang lapar-laparnya dan tidak mengganggu pelajaran,” terangnya.

Sebagai informasi, jumlah siswa yang dilayani pada uji coba program MBG di Kecamatan Selaparang sebanyak 3.115 siswa. Terdiri untuk 481 siswa SD/MI dengan rincian 237 siswa di SDN 3 Mataram, SDN 9 Mataram 244 siswa. Untuk SMP/MTS 1.657 siswa, dengan rincian 840 siswa di MTSN 2 Mataram dan 830 siswa di SMPN 8 Mataram. Selanjutnya untuk 977 pelajar di SMK 1 Mataram. (gal)