
MATARAM – Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram kembali mencatatkan langkah penting dalam perjalanan akademiknya dengan diadakannya pengukuhan guru besar yang ke enam puluh satu, enam puluh dua dan enam puluh tiga. Acara ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi institusi, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Pengukuhan guru besar merupakan pengakuan resmi terhadap kontribusi luar biasa seorang akademisi dalam bidang keilmuan yang digelutinya. Dalam acara ini, para akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum berkumpul untuk merayakan pencapaian yang diraih oleh individu yang telah berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol dari dedikasi dan kerja keras yang telah dilakukan oleh seorang guru besar dalam meneliti, mengajar, dan membimbing generasi penerus. UIN Mataram, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengedepankan integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, menjadikan pengukuhan ini sebagai momentum untuk memperkuat visi dan misi institusi.
Rektor UIN Mataram Prof H Masnun Tahir menekankan pentingnya peran guru besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang unggul, ramah, dan terintegrasi serta mendorong penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dengan layanan keagamaan yang berdampak.
“Guru besar diharapkan tidak hanya menjadi sumber ilmu, tetapi juga inspirasi bagi mahasiswa dan kolega untuk terus berkarya dan berinovasi. Hal ini sejalan dengan Asta Protas Kementerian Agama RI,” kata Prof Masnun.
Acara pengukuhan dihadiri oleh sejumlah tamu undangan, termasuk pejabat pemerintah, akademisi dari berbagai universitas, serta tokoh masyarakat. Prosesi berlangsung dengan khidmat, dimulai dengan pembacaan surat keputusan pengangkatan, diikuti dengan pengucapan sumpah jabatan oleh guru besar yang baru dikukuhkan. Seluruh rangkaian acara mencerminkan rasa hormat dan penghargaan terhadap dedikasi akademis yang telah ditunjukkan.
Dikatakan Prof Masnun, Guru Besar yang dikukuhkan kali ini memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam dunia penelitian. Karya-karyanya telah dipublikasikan dalam berbagai jurnal internasional dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, baik di tingkat nasional maupun global.
Ketiga guru besar yang dikukuh itu adalah, Prof. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd. Guru Besar dalam Kepakaran Manajemen Strategik Pendidikan Islam, Prof. Dr. Nikmatullah, M.A Guru Besar dalam Kepakaran Antropologi Hadist, dan Prof. Dr. Abdul Quddus, M.A Guru Besar dalam Kepakaran Teologi Islam.
“Melalui penelitian yang dilakukan, guru besar ini tidak hanya memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat,” katanya.
Prof Masnun berharap UIN Mataram semakin berkomitmen untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
“Tantangan di era globalisasi dan digitalisasi menuntut para akademisi untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Oleh karena itu, peran guru besar sangat penting dalam membimbing mahasiswa untuk menghadapi tantangan tersebut,” tutup Prof Masnun. (yan)