

MATARAM – Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram kembali menambah lima guru besar. Rektor UIN Mataram Prof H Masnun Tahir, Sabtu (21/10) mengukuhkan lima orang guru besar (Profesor) dari sejumlah fakultas yang ada.
Bertambahnya jumlah guru besar ini membuktikan jika semakin banyak pakar keilmuan yang lahir di UIN Mataram, merupakan kampus islam yang kredibel.
Kelima guru besar (profesor) yang dikukuhkan itu, berasal dari fakultas yang berbeda, dua diantaranya berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), yakni Prof Dr H S Ali Jadi Al Idrus, M.Pd. dan Prof Dr Abdul Malik, M.Ag., M.Pd. Sedangkan tiga guru besar yang lain, yakni; Prof Riduan Mas’ud, M.Af. dan Prof Dr Salahuddin, M.Ag dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Prof Dr H Subhan Abdullah Acim, MA dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK).
Rektor UIN Mataram Prof H Masnun Tahir menyebut bahwa guru besar UIN Mataram sampai Oktober 2023 ini sudah menjadi 36 profesor. Semakin bertambahnya jumlah guru besar ini merupakan pencapaian yang sangat bagus dan menandakan bahwa UIN Mataram terus meningkatkan kualitas keilmuannya.
“Insyaallah guru besar akan terus bertambah di UIN Mataram,” ucapnya.
Prof Masnun mengaku bangga atas prestasi luar biasa yang telah dipersembahkan oleh para dosen UIN Mataram mencapai jabatan akademik tertinggi. UIN Mataram menjadi lebih percaya diri untuk memberikan kontribusi dalam Keislaman, Keilmuan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Prof Masnun beharap dengan kehadiran sebagai guru besar menjadi spirit meningkatkan kontribusi dan reputasi akademik UIN Mataram yang berskala internasional, khususnya dibidang riset dan inovasi.
“Jadilah guru besar yang peka terhadap perubahan dan mampu menjadi role model yang dapat menginspirasi para dosen muda, mahasiswa dan masyarakat untuk terus bertransformasi menjadi lebih baik. Guru Besar adalah warasatul ambiya yang perkataannya menjadi jadi ilmu dan referensi, laku sosialnya menjadi uswah hasanah baik di kampus (al-jami’ah), di organisasi (al-jam’iyah) dan di masyarakat (al-jama’ah),” tandasnya.
Ketua Senat UIN Mataram Prof H MS Udin berharap kepada lima guru besar UIN Mataram yang baru dikukuhkan, tidak hanya bermanfaat bagi pribadi dan institusi, melainkan juga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara, dan UIN Mataram, serta mampu mengaplikasikan dan menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat sebagai wujud dari pengabdian mencapai gelar tertinggi.
“Ini sebagai spirit yang senantiasa membangkitkan inspirasi baru guna melahirkan karya-karya inovatif serta memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Selanjutnya, masing-masing guru besar diberikan waktu singkat untuk membacakan orasi ilmiah di hadapan rektor, anggota senat dan tamu undangan yang hadir. Prof Salahuddin merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Hukum Bisnis Islam, menyampaikan orasi ilmiah mengenai Maqasyid syari’ah dalam sistem Ekonomi Syariah konsep Najmuddîn al-Baghdâdî at-Thûfi, Abu Ishaq asy-Syathibi dan Jasser Auda.
Selanjutnya, Prof Riduan Mas’ud merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi, menyampaikan orasi ilmiah mengenai Ketahanan Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Era Disrupsi dan Model Ekosistem Sebagai Salah Satu Solusinya. Kemudian Prof Abdul Malik, merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan, menyampaikan orasi ilmiah mengenai Transformasi pendidikan Islam dan pendidikan konservatif.
Selanjutnya, Prof H S Ali Jadid Al Idrus. yang merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Islam, menyampaikan orasi ilmiah mengenai pesantren, perguruan tinggi dan santri menciptakan keunggulan, menjaga nilai keislaman dan ke-Indonesiaan.
Sementara itu, Prof H Subhan Abdullah Acim merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Tafsir Hadits, menyampaikan orasi ilmiah mengenai Komparasi Sistematis, Substantif, dan Fungsional antara Alquran dan Pancasila. (adi)