UIN Mataram Akan Impor Dosen Asal Tiongkok

Prof H Mutawali
Prof H Mutawali.( ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

Mengajar di Prodi Pariwisata Syariah mulai 2020

MATARAM — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Prof H Mutawali memastikan akan melakukan pembenahan dan melengkapi fasilitas di program studi (prodi) baru Pariwisata Syariah (Paris) yang bernaung di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

“Program ini masih seumur jagung dan memang masih banyak kekurangan dan kan kita akan lakukan perbaikan dan melengkapi kekurangannya,” kata Prof Mutawali, Kamis (14/11).

Menurutnya Prof Mutawali, jika bicara kekurangan tenaga dosen, khususunya pada program studi Paris, tergantung pada permintaan kepada Kementerian Agama (Kemenag). Selain itu, langkah untuk mengantisipasi kekurangan tenaga dosen yang mengajar di program studi Paris, UIN Mataram sudah sudah melaksanakan penandatanganan nota kerja sam atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan salah satu perguruan tinggi di Tiongkok dalam rangka mendatangkan dosen, khususnya pariwisata.

“Insyallah nanti pada 2020 mendatang dosen asal Tiongkok sudah bisa mengajar di UIN Mataram,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Paris Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram Irawan mengaku penyiapan sumber daya manusia (SDM) dosen yang berkualitas, khususnya di jurusan Pariwisata Syariah (Paris) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam belum ada bahkan masih minjem di perguruan tinggi lainnya.

“Kami di jurusan Paris mengalami kekurangan dosen yang memenuhi kualifikasi dan basic keilmuan di bidang pariwisata,” ucapnya.

Menurut Irawan tidak hanya masalah kekurangan tenaga dosen yang memiliki basic keilmuan pariwisata saja, tetapi dosen-dosen pengajarnya  memiliki basic keilmuan akuntasi dan ekonomi. Hal ini menyulitkan mahasiswa untuk menerima mata kuliah.   Setidaknya ada empat dosen yang lulusan pariwisata dan ada dosen yang dipinjam dari kampus lainya. Tidak hanya dari segi dosen saja yang kekurangan, bahkan tempat perkuliahan juga kekurangan yang mengakibatkan harus kuliah di Islamic Center NTB.

“Sumber belajar mahasiswa diberikan link-link jurnal yang akan dikunjungi dan PDF dalam bahasa inggris oleh dosen, tetapi mahasiswa juga tidak memahaminya,” bebernya.

Tidak hanya itu  buku-buku yang berkaitan dengan pariwisata tidak disediakan di perpustakaan UIN Mataram dan menyulitkan mahasiswa dalam belajar dan mencari litetarur, sehingga satu-satunya harus mengunjugi Perpustakaan NTB.

“Tujuan pariwisata Syariah UIN Mataram harus jelas maksud dan tujuannya dan prospek kerjanya, memiliki laboratorium dan adanya sumber daya dosen  yang mumpuni dalam bidangnya” katanya. (adi)

Komentar Anda