MATARAM – Universitas Bumigora (UBG) Mataram, sukses menggelar prosesi wisuda ke-6 tahun akademik 2024/2025 di Rinjani Ballrom, Hotel Lombok Raya, Sabtu (16/11). Sebanyak 403 mahasiswa didampingi keluarga dari berbagai jurusan kini resmi menyandang status alumni dan wisudawan.
Para lulusan berasal dari berbagai program studi sarjana dan diploma lintas fakultas. Rinciannya, dari prodi Ilmu Komputer sebanyak 177 wisudawan, prodi Teknologi Infrormasi 28 Wisudawan, dan Prodi S1 Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) 2 wisudawan.
Kemudian, D3 RPL 12 wisudawan, serta 9 wisudawan S1 Sastra Inggris, dan 8 wisudawan D3 Sastra Inggris. Selanjutnya, S1 Hukum sebanyak 12 wisudawan, prodi DKV 33 wisudawan. Ada lagi, 62 orang dari prodi Manajemen dan 26 orang dari prodi Akutansi, serta dari prodi Farmasi sebanyak 17 wisudawan dan prodi Gizi 15 orang eisudawan.
Sebanyak 14 wisudawan lulus dengan dengan predikat terbaik akademik dan non
akademik. Lima orang diantara mereka, ialah Jean Suciasti Gunawan dari Prodi manajemen memperoleh IPK 4.00, bersama Dhea Armelia, Prodi Hukum dengan IPK 3,98. Kemudian, ada Florencia dari Prodi Akutansi dengan IPK 3.97. Christopher Michael Lauw Prodi Teknologi Informasi dan Made Cakradara Ayu Tinawati dari Prodi Farmasi, masing-masing memperoleh IPK yang sama 3,96.
Kepala BPSDM NTB Dr H Ashari mengapresiasi prosesi wisudawan mahasiswa UBG Mataram, sekaligus turut merayakan momen yang sangat berarti bagi wisudawan dan orangtua yang hadir mendampingi.
“Selamat dan salam terima kasih kepada seluruh wisudawan dan para dosen yang telah membimbing perjalanan studi mahasiswa hingga mencapai gelar yang selama ini dicita- citakan,’’ katanya.
Dikatakannya, di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ini, pendidikan tinggi merupakan modal penting untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Perguruan Tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas yang mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah, khususnya di NTB.
Univeritas Bumigora (UBG) Mataram telah banyak melahirkan lulusan yang berkualitas dan berkompeten dalam berbagai bidang ilmu. Karena itu, patut dicatat, bahwa prosesi wisuda ini sebagai kebanggaan serta pengalaman berharga untuk melangkah di masa-masa yang akan datang. Khususnya, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bertugas mencetak SDM yang handal dan berkualitas.
“Prosesi wisuda ini menjadi momen awal untuk para lulusan memulai terjun di dunia nyata yang penuh tantangan. Jadilah insan yang tidak hanya pintar dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik, berintegritas dan memiliki semangat untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah,” pesannya.
Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Bali-NTB, Dr I Gusti Lanang Bagus Eratodi memberikan semangat dan apresiasi positif, tak hanya bagi wisudawan tetapi juga bagi segenap civitas akademika kampus untuk dapat menggapai target kemajuan di masa mendatang.
Dia menyebut berkat inovasi yang telah dilakukan UBG Mataram, kini status kampus telah berhasil diraih dengan predikat Akreditasi Baik Sekali.
“Institusi Perguruan Tinggi nantinya diharapkan bisa bergerak bersama institusi PT lainnya ke arah pembangunan, dengan berorientasi pada pengembangan sumberdaya yang berekosistem penelitian dan pengembangan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UBG Mataram Dr Anthony Anggrawan mengatakan bahwa saat di NTB ada 53 Perguruan Tinggi yang tersebar di pulau Lombok dan Sumbawa. Namun, hanya ada sebagian diantaranya masuk dalam kategori perguruan tinggi (PT) terbaik.
“Tidak lebih dari sepuluhnya masuk jadi yang terbaik. Dan salah satu yang terbaik, diantaranya itu adalah UBG Mataram,” kata Rektor Anthony.
Banyak prestasi yang telah diraih UBG Mataram, baik dalam ajang nasional maupun internasional yang membuatnya semakin mantap dikenal. Baik dari segi prestasi akademik mahasiswanya maupun standar kompetensi para dosen yang mengajar. Banyak diantara para dosen tersebut kini sedang menempuh masa studi Doktoral (S3) di luar kampus ternama baik dalam maupun luar negeri.
Ia juga berpesan kepada wisudawan agar tetap menjaga nama baik almamater seketika berada di tengah masyarakat dalam pengamalan ilmunya.
“Apa yang kita tanam itulah yang kita petik dan apa yang kita tabur itulah yang akan kita dapat,” tandasnya. (adi)