Selanjutnya Negara Australia, jumlah wisatawanna yang berkunjung ke NTB pada tahun 2016 sebanyak 2.489 orang, sementara di tahun 2017 menurun menjadi 2.179 orang atau minus sebesar 12,45 persen. Di posisi ke 10 adalah wisatawan asal Amerika Serikat dimana pada tahun 2016 jumlah turis yang berkunjung ke NTB sebanyak 1.648 orang, naik menjadi 2.115 orang di tahun 2017 atau tumbuh sebesar 28,34 persen.
Sementara itu, Ketua DPD ASITA NTB, Dewantoro Umbu Djoka mengatakan, pihaknya tetap membidik wisatawan asal Malaysia untuk semakin banyak berkunjung ke Provinsi NTB untuk liburan. Pasalnya, pangsa pasar pariwisata Lombok cukup besar berasal dari Malaysia.
Potensi pasar yang cukup besar asal Malaysia untuk berwisata ke Lombok menjadi sasaran DPD Asosiasi Travel Agen Indonsia (Asita) Provinsi NTB untuk menggaet sebanyak-banyaknya wisatawan asal Negeri Jiran tersebut untuk berkunjung ke Lombok.
“Kami di Asita akan lebih fokus menggaet wisatawan asal Malaysia untuk semakin banyak lagi berkunjung ke Lombok khususnya menikmati wisata halal,” kata Ketua Umbu Joka.
Untuk menggaet lebih banyak lagi wisatawan asal Malaysia menikmati pariwisata Lombok, lanjut Umbu, Asita NTB telah menggandeng dan menjalin kemitraan bersama asosiasi travel di Malaysia yakni MATA. Dimana pada tahun 2017 lalu, DPD Asita NTB bersama PHRI NTB telah menggelar pertemuan dengan organisasi pariwisata Malaysia, yakni MATA untuk membuat paket wisata ke Lombok.
Menurut Umbu, peluang untuk memasarkan wisata halal dan lainya ke Lombok di Malaysia masih terbuka lebar. Bahkan pintu masuk untuk wisatawan asing lainnya dari berbagai negara di dunia dari Malaysia ke Lombok juga berpeluang besar. Oleh karena itu, peluang tersebut juga akan menjadi pembahasan saat bertemu dengan ratusan travel agen di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Branding wisata halal Lombok menjadi angin segar untuk mendatangkan turis asal Malaysia. Termasuk juga Malaysia sebagai pintu masuk untuk mendatangkan turis dari negara lainnya ke Lombok,” pungkasnya. (luk)
