Tuntut Pemanfaatan Asrama, Mahasiswa Demo

DEMO : Puluhan mahasiswa menggelar demo di kantor bupati Lombok Barat kemarin. Mereka menuntut asrama mahasiswa Lombok Barat di Kota Mataram segera difungsikan (HERY/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa (FM) Lombok Barat menggelar demo di kantor Bupati Lombok Barat sekitar pukul 09.00 Wita, Selasa (30/8). Mahasiswa menuntut asrama mahasiswa Lombok Barat yang ada di Kota Mataram segera difungsikan.

Mahasiswa mendatangi kantor bupati lewat gerbang sebelah timur. Disini mereka berorasi mempertanyakan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang belum juga bisa mendapatkan solusi agar asrama yang terletak di Lawata, Gomong, bisa dihuni oleh mahasiswa Lombok Barat yang sedang kuliah di Mataram.

Sebagaimana diketahui, asrama tersebut dibangun tahun 2009. Sampai sekarang asrama ini belum bisa dipergunakan. Warga sekitar menolak ada asrama mahasiswa ini dengan berbagai pertimbangan. Asrama ini awalnya diniatkan sebagai pusat kegiatan sekaligus kos mahasiswa asal Lombok Barat yang kuliah di Mataram. Asrama serupa juga dibangun Pemkab di Malang Jawa Timur.

Baca Juga :  Asrama Mahasiswa Dibangun Mei

Salah satu orator menyampaikan bahwa permintaan agar asrama segera difungsikan sudah disampaikan berkal-kali. Termasuk mahasiswa pernah hearing ke DPRD. Hanya saja sampai sekarang Dikbud belum juga menemukan solusi supaya asrama ini tidak nganggur. “ Kami telah mengirimkan surat untuk mempertanyakan hal yang sama. Dan kami pun setiap minggu mengeceknya tapi ujung-ujungnya tidak digubris,” ungkap Hamdi, salah satu orator.

Baca Juga :  Murid MI Belencong Belajar di Musholla dan Bekas Asrama

Ia mengatakan asrama ini sangat penting untuk menjadi pusat kegiatan. Juga bagi mahasiswa yang tergolong kurang mampu.

Aksi mahasiswa diamankan oleh aparat kepolisian. Setelah berorasi, perwakilan mahasiswa diterima oleh Bupati H. Fauzan Khalid.

Menanggapi hal ini, bupati menjelaskan bahwa saat ini warga masih belum mengizinkan ada asrama mahasiswa di Lawata dengan alasan keamanan.  Namun yang pasti kata bupati, Pemkab terus mencari jalan keluarnya. “ Dikbud mencari solusinya,” ungkapnya. Ia didampingi Sekretaris Dikbud Lombok Barat, Hendra. Penjelasan ini bisa diterima oleh mahasiswa. Mereka pun membubarkan diri.(flo)

Komentar Anda