MATARAM—Partai semifinal laga lanjutan Liga Santri Nusantara (LSN) Region NTB mempertemukan Abhariyah FC dan Hadi Sakti, Sabtu (27/8) lalu, menjadi antiklimaks kejayaan Abhariyah FC. Juara umum pada LSN perdana tahun lalu ini berhasil ditumpas perlawanannya oleh Hadi Sakti FC dengan kemenangan mutlak 6-0.
Kemengan mencolok ini mengantarkan Hadi Sakti FC ke partai puncak berhadapan dengan Ponpes As-Sulamy. Tren kemenangan Hadi Sakti ini dipastikan akan menjadi pemompa semangat menaklukan lawan berikutnya.
Sejak kick off pertama pertandingan dimulai, para pemain Hadi Sakti FC tidak butuh waktu lama menggebrak pertahanan Ashariyah. Permainan agresif Sukran Abdi dkk membuat barisan belakang Ahbariyah harus bekerja keras.
Peluang pertama Hadi sakti FC datang dari Sukran Abdi nomor punggung 10. Pemain lincah ini ini menceploskan bola ke gawang Abhariyah FC pada menit ke 5.
Kecolongan lebih dulu, Abhariyah dengan status juara tidak ingin dipecundangi begitu saja. Salman Hadi dkk, mencoba membalas ketertinggalannya terhadap pasukan asal Karang Rundun, Mataram itu.
Apa boleh buat, agresvitas anak-anak Abhariyah justru diredam dengan serangan balik mematikan Hadi Sakti FC. Berselang 9 menit gola pertama, anak-anak Karang Rundung ini kembali menciptakan gol susulan. Kedudukan kian senjang menjadi 2-0. Gol kedua ini merupakan kreasi Sukran Abdi dan M Wisnu.
Meski tertinggal, Abhariyah dengan mental juara tak sudi menyerah begitu saja. Alih-alih mengendurkan serangan, abhariyah malah tambah tampil agresif. Nyaris setengah lapangan di daerah pertahanan Hadi Sakti FC dieksploitasi begitu rupa.
Sayang, agresivitas ini masih membuahkan hasil. Bahkan hingga pluit panjang tanda jeda permainan ditiup pengadil lapangan, kedudukan tak berubah.
Memasuki babak kedua, tempo permainan kian seru. Hadi Sakti yang tak sudi dikurung dalam daerah pertahanan sendiri justru kembali dengan formasi baru. Anak-anak Karang Rundun sejak awal langsung melancarkan serangan.
Asyik menyerang, rupanya Hadi Sakti mulai melupakan lini bertahan yang keropos. Buktinya, Abhariyah memiliki peluang emas lewat aksi individu Riyan. Ia leluasa men-drible bola hingga ke lini pertahanan Hadi Sakti. Saying, ketika hendak mengkonversi aksi individu menjadi gol, penjaga gawang Hadi Sakti masih terlalu tangguh untuk ditaklukan.
Sejak aksi Riyan itu, lini belakang Hadi Sakti FC mulai lebih disiplin menjaga arena pertahanan. Hasilnya cukup memuaskan. Satu demi satu gol yang dilesakan oleh para pemain Hadi Sakti ke gawang Abhariyah FC.
Ketika permainan sudah memasuki injuri time, Hadi Sakti sudah berhasil mengemas 6 gol tanpa balas. Kemasan gol yang sangat banyak ini jelas tak bisa menyembunyikan rona prustrasi anak-anak Abhariyah. Mereka sudah tak mungkin mengejar ketertiggalannya.
Ketika peluit panjang berakhirnya babak kedua, kedudukan tak berubah. Hadi Sakti FC berhasil pulang menghadapi partai final dengan kepala tegak.
“Hasil ini sesuai harapan kami, anak-anak sudah bermain sangat bagus,” ucap kepala pelatih Hadi Sakti FC, Alex usai pertandingan.
Meski membawa kemenangan besar, Alek masih mengevaluasi beberapa kekurangan timnya. Salah satunya yakni, persoalan stamina dan kecenderungan anak-anak asuhnya yang tergesa-gesa membawa bola. (cr-adi)