Jufri mengungkapkan, untuk mencari keberadaan Vivi cukup sulit. Sebab dia tidak lagi bekerja di rumah majikannya. Tapi sejak lima tahun lalu dipekerjakan di rumah orang tua majikannya. Setelah ditelusuri, akhirnya Vivi berhasil ditemukan dalam kondisi sehat. Lalu dibawa ke KBRI untuk dimintai keterangan. “Alhamdulillah KBRI bisa bergerak cepat untuk mengamankan Vivi,” ujarnya.
Di sisi lain, Vivi diketahui berangkat melalui jalur tidak resmi dan tidak melalui Kota Bima. Sebab pasport Vivi dibuat di Jakarta, kemudian PJTKI penyalur Vivi tidak terdaftar di dalam buku penyalur tenaga kerja KBRI. Syukurnya, pihak KBRI dan BP3TKI Mataram mau sama-sama bergerak cepat sehingga Vivi bisa ditemukan.
Apa yang menimpa Vivi ini merupakan pelajaran besar bagi warga kota yang akan menjadi TKI. Sebab sangat berbahaya bila berangkat melalui jalur ilegal. “Ini akibatnya kalau menjadi TKI illegal,” tegas Jufri saat ditemui di ruang kerjanya.
Bila melalui jalur resmi, dia yakin kejadiannya tidak seperti ini. Sebab begitu terjadi masalah, KBRI akan cepat bertindak. Karena data penyaluran TKI dan kontraknya jelas. “Kalau saran saya lebih baik mikir seribu kali untuk menjadi TKI. Karena berbagai risiko akan dihadapi,” tandasnya. (nk)