Tuan Guru Bodak Haram Dukung Suhaili-Puaddi

PENGAJIAN: TGH Fadli Fadil Thohir saat memimpin pengajian didampingi H Lalu Muhammad Iqbal dan Pathul-Nursiah, Senin (30/9). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Tensi politik pilkada Lombok Tengah dan pilkada NTB betul-betul memanas. Suhu politik ini naik menyusul pernyataan sikap dari TGH Fadli Fadhil Thohir atau yang karib disapa Tuan Guru Bodak.

Dalam sebuah pidato politiknya yang beredar, Pimpinan Yayasan Attohiriyah Alfadhiliyah (Yatofa) Bodak Desa Montong Terep Kecamatan Praya itu, bahkan mengharamkan akan mendukung adik kandungnya dalam perhelatan pilkada 2024. Di mana diketahui H Moh Suhaili Fadhil Thohir mencalonkan diri sebagai wakil gubernur NTB berpasangan dengan Zukieflimansyah sebagai calon gubernurnya dengan posisi nomor urut 2. Sedangkan H Achmad Puaddi Fadhil Thohir diketahui mencalonkan diri sebagai bupati Lombok Tengah berpasangan dengan Legewarman dengan nomor urut 3.

Namun, sejak awal TGH Fadli FT menyatakan dukungannya untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB, H Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) dengan nomor urut 3. Sedangkan untuk calon bupati dan wakil bupati Lombok Tengah, TGH Fadli Fadhil Thohir menyatakan dukungannya untuk pasangan H Lalu Pathul Bahri dan HM Nursiah (Pathul-Nursiah) dengan nomor urut 2. Dalam pernyataan sikapnya, TGH Fadli FT bahkan menyatakan haram mendukung adik-adiknya menjadi calon pemimpin. ‘’Keberpihakan kita adalah demi masyarakat NTB. Kita korbankan kepentingan keluarga besar Yatofa. Walaupun Suhaili adik saya, saya menyatakan haram saya mendukung yang bersangkutan. Walaupun Puad adik saya, saya menyatakan haram saya mendukung yang bersangkutan. Kenapa? Karena saya tahu kondisi yang bersangkutan tidak layak menjadi imam. Ndek’n pantes (tidak pantas),’’ tegas TGH Fadli FT dalam sebuah pidato politiknya yang beredar di media sosial.

Pernyataan sikap TGH Fadli FT ini kembali ditegaskan di depan ribuan jamaah Yatofa saat Haflah Hauliyah mensyukuri 65 tahun berdirinya Yatofa, mengenang 35 tahun wafatnya TGH Muhammad Fadil Thohir, dan menyukuri 25 tahun berdirinya Rumah Sakit Islam (RSI) Yatofa di Yatofa Bodak Desa Montong Terep Kecamatan Praya, Senin (30/9). “Meskipun adik saya Suhaili maju jadi calon wakil gubernur tapi pilihan saya ke Iqbal (Iqbal-IDP). Begitu juga meski adik saya Puad nyalon jadi bupati tapi saya memilih melanjutkan Maiq Meres (Pathul-Nursiah). Ini semua karena hati saya digerakkan oleh Allah SWT, bukan karena kepentingan pribadi atau dikasih apapun,” TGH Fadli FT kembali menegaskan pernyataan tersebut di depan ribuan jamaah Yatofa.

Baca Juga :  Tim Saber Pungli Sorot Tarif Parkir KEK Mandalika yang Dikeluhkan Wisatawan

TGH Fadli menegaskan, keberpihakannya kepada Iqbal-IDP dan Pathul-Nursiah murni demi masyarakat NTB dan masyarakat Lombok Tengah. dalam memutuskan sesuatu pihaknya melepaskan ego pribadi. “Bukan karena ini dan itu. Keberpihakan kita adalah bagi masyarakat NTB, masyarakat Lombok Tengah. Kita lepaskan kepentingan pribadi kita, kepentingan Yatofa. Untuk NTB Iqbal-Dinda, untuk Lombok Tengah Pathul-Nursiah. Sanggup kita sejalan? Perjuangkan,” serunya.

Menurutnya, keputusan dukungan tersebut merupakan hasil istikharah politik dan mendengar aspirasi banyak pihak. “Yang menggerakan hati kita untuk mendukung beliau-beliau ini Allah SWT. Ndek eyak tao beli angen selapuk (saya tidak bisa membeli hati kalian semua, red) yang bisa hanya Allah SWT. Mudah-mudahan ikhtiar kita ini dimudahkan oleh Allah SWT,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, tuan guru bodak meminta seluruh jamaah mendoakan agar Iqbal-Dinda memenangkan pilgbup NTB dan Pathul-Nursiah dapat terpilih kembali di pilbup Lombok Tengah. “Kalau beliau-beliau jadi nanti, saya juga tidak akan mencari. Kalaupun datang akan saya sambut dan selama ini saya tidak pernah minta apapun,’’ pungkasnya.

Calon Bupati Lombok Tengah nomor urut 3, H Achmad Puaddi FT yang dikonfirmasi terkait pernyataan sikap kakak kandungnya ini menanggapi santai. Puad berpendapat, bahwa berbeda pilihan dalam politik merupakan sesuatu yang wajar. Perbedaan itu bisa saja terjadi di semua kalangan, termasuk saudara kandung sendiri. ‘’Tapi bagi kami saudara tetap saudara. Hubungan kami baik-baik saja, tidak ada masalah sama sekali,’’ ujar Puaddi saat dikonfirmasi di kediamannya, kemarin.

Baca Juga :  Petani Tembakau Rugi, Pemerintah Dianggap Lamban

Puaddi bahkan berpendapat, bahwa ia tetap menjunjung tinggi apapun yang menjadi keputusan saudaranya, TGH Fadli Fadhil Thohir. Jika saudaranya tak mendukungnya dalam perhelatan pilkada kali ini, baginya itu suatu pelajaran. Ia bersama kakak kandungnya H Moh Suhaili FT akan menjadi semua itu sebagai pembelajaran dan motivasi untuk terus tetap berikhitiar. Mengingat, ia dan calonnya memiliki visi dan misi yang sama dalam mencalonkan diri. Yakni, ingin mengabdi dan menjadi pelayan masyarakat Lombok Tengah. ‘’Begitu pula dengan niat Pak Suhaili, beliau juga berikhtiar dengan niat yang sama menjadi khadam pelayan masyarakat,’’ tambah Puaddi.

Karena itu, sambung Puaddi, sekali lagi ia tidak mempermasalahkan pernyataan dukungan saudara kandungnya untuk paslon lain, baik itu dalam pilkada Lombok Tengah maupun NTB. Yang terpenting baginya, hubungannya dengan saudara kandungnya tidak ada masalah. Hubungan zuriyat (keturunan) TGH Muhammad Fadhil Thohir tidak terpecah belah lantaran perbedaan pilihan dalam politik. ‘’Setelah orang tua kami TGH Muhammad Fadhil Thohir meninggal, TGH Fadli Fadhil Thohir itu telah menjadi pengganti orang tua kami. Jadi apapun pernyataan beliau, itu jadi pelajaran dan motivasi bagi kami. Kami sama sekali tidak mempermasalahkan apapun pilihan dan pernyataan beliau. Dan, kami do’akan mudahan-mudahan beliau tetap dikaruniai kesehatan dan umur panjang. Kami semua menyayangi beliau,’’ ucap Puaddi. (met/dal)

Komentar Anda